Judul: Itik si Buruk Rupa

Pemeran:

-Itik si Buruk Rupa

-Ayam Jago

-Bebek si Cantik Rupa

Latar: Di sebuah peternakan ayam dan bebek

Akt 1

(Itik si Buruk Rupa sedang duduk sendiri di pojokan peternakan, sementara Ayam Jago dan Bebek si Cantik Rupa sedang berbincang-bincang di dekatnya.)

Ayam Jago: Hai Bebek, lihatlah Itik si Buruk Rupa. Dia selalu sendirian dan terlihat sedih.

Bebek si Cantik Rupa: Ya, sayang sekali dia terlihat begitu buruk rupa sehingga tidak ada yang mau bergaul dengannya.

Ayam Jago: Kita harus melakukan sesuatu untuk membantu dia merasa lebih baik. Bagaimana jika kita mengajak dia bergabung dengan kita?

Bebek si Cantik Rupa: Itu ide yang bagus, Ayam Jago. Ayo, mari kita ajak dia.

Akt 2

(Ayam Jago dan Bebek si Cantik Rupa menghampiri Itik si Buruk Rupa.)

Ayam Jago: Hai Itik si Buruk Rupa, apa kabarmu?

Itik si Buruk Rupa: Oh, hai Ayam Jago dan Bebek si Cantik Rupa. Saya baik-baik saja, terima kasih.

Bebek si Cantik Rupa: Kami melihat kamu selalu sendirian dan ingin mengajakmu bergabung bersama kami.

Itik si Buruk Rupa: Apa? Benarkah itu? Tapi saya buruk rupa dan tidak tahu bagaimana bergaul dengan orang lain.

Ayam Jago: Tidak apa-apa, Itik si Buruk Rupa. Kami semua berbeda-beda dan itu yang membuat kita unik dan istimewa. Ayo, bergabunglah dengan kami.

(Itik si Buruk Rupa tersenyum dan bersama-sama Ayam Jago dan Bebek si Cantik Rupa, mereka bermain dan bersenang-senang.)

Akt 3

(Dalam sebuah pertunjukan peternakan, Ayam Jago, Bebek si Cantik Rupa, dan Itik si Buruk Rupa tampil bersama-sama.)

Ayam Jago: Selamat datang, semua orang! Kami ingin menampilkan sebuah drama tentang persahabatan yang berbeda-beda. Kami mempersembahkan, Itik si Buruk Rupa!

(Itik si Buruk Rupa masuk ke panggung sambil diiringi tepuk tangan penonton.)

Itik si Buruk Rupa: Terima kasih, Ayam Jago dan Bebek si Cantik Rupa. Kalian telah membantuku merasa lebih baik dan saya belajar bahwa tidak peduli bagaimana penampilan kita, persahabatan sejati datang dari hati.

(Pertunjukan berakhir dengan tepuk tangan meriah dari penonton.)

Penutup

Dalam drama "Itik si Buruk Rupa", kita belajar bahwa persahabatan sejati tidak dilihat dari penampilan luar, melainkan dari hati yang tulus dan saling mendukung satu sama lain. Kita harus belajar untuk menerima orang lain sebagaimana adanya dan tidak memandang mereka dari segi fisik semata.