Jawaban dan Penjelasan:

Untuk mengetahui apakah campuran ini merupakan larutan buffer, kita perlu menghitung pH larutan setelah dicampur.

Pertama, kita dapat menentukan banyaknya mol asam asetat (CH3COOH) dan basa natrium hidroksida (NaOH) yang ada dalam campuran:

Banyaknya mol CH3COOH = volume x konsentrasi = 0.05 mol

Banyaknya mol NaOH = volume x konsentrasi = 0.0075 mol

Kemudian, kita dapat menentukan reaksi netralisasi antara CH3COOH dan NaOH:

CH3COOH + NaOH -> NaCH3COO + H2O

Dalam reaksi ini, asam asetat bereaksi dengan basa natrium hidroksida membentuk garam natrium asetat (NaCH3COO) dan air.

Setelah reaksi netralisasi selesai, larutan akan terdiri dari garam natrium asetat (NaCH3COO) dan sedikit asam asetat (CH3COOH) yang tidak bereaksi. Karena asam asetat adalah asam lemah, sedangkan garam natrium asetat adalah garam dari asam lemah dan basa kuat, maka campuran ini dapat berfungsi sebagai larutan buffer.

Untuk mengetahui pH larutan buffer, kita perlu menghitung nilai pKa dari asam asetat:

pKa = -log Ka

Ka = 1.8 x 10^-5 (konstanta kesetimbangan asam asetat)

pKa = -log (1.8 x 10^-5) = 4.74

Kemudian, kita dapat menggunakan rumus Henderson-Hasselbalch untuk menghitung pH larutan buffer:

pH = pKa + log ([base]/[acid])

Di mana [base] adalah konsentrasi ion asetat (dalam hal ini NaCH3COO) dan [acid] adalah konsentrasi asam asetat (CH3COOH).

Kita telah mengetahui banyaknya mol CH3COOH dan NaCH3COO dalam campuran, sehingga dapat menghitung konsentrasi masing-masing zat dalam larutan:

Konsentrasi CH3COOH = 0.05 mol / 0.2 L = 0.25 M

Konsentrasi NaCH3COO = 0.0075 mol / 0.2 L = 0.0375 M

Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus Henderson-Hasselbalch:

pH = 4.74 + log (0.0375 / 0.25) = 4.74 - 0.7 = 4.04

Sehingga pH larutan buffer ini adalah sekitar 4.04. Karena pH ini berada di sekitar pKa asam asetat (4.74), maka campuran ini berfungsi sebagai larutan buffer.