Pada tanggal 29 Oktober 1946, terjadi pertempuran hebat di Sidas.

Berikut ini adalah pertanyaan dari abelya289 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Pada tanggal 29 Oktober 1946, terjadi pertempuran hebat di Sidas. Pasukan Indonesia saat itu dipimpin oleh Bardan Nadi dan Panglima Adat Pak Kasih. Dalam pertempuran itu, Pak Kasih dan 22 orang pejuang lainnya, gugur bersimbah darah. Merasa terdesak dan kehilangan beberapa pasukannya, Bardan Nadi dan pasukan tersisa memilih mundur dan bersembunyi di hutan. Pasukan Belanda terus melakukan pengejaran terhadap Bardan Nadi yang dianggap sebagai aktor penggerak perlawanan tersebut dan beberapa pertempuran sebelumnya. Tanggal 5 November 1946, pasukan Belanda menemukan dan mengepung tempat persembunyian Bardan Nadi beserta keluarganya. Bardan Nadi melawan dan berakibat tewasnya Paini Trisnowati, anak ketiga Bardan Nadi, karena terkena peluru pasukan Belanda. Setelah anaknya tewas, Bardan Nadi akhirnya menyerah. Namun sebelum ditangkap, ia sempat mengeluarkan sehelai kertas dari saku bajunya dan menelannya. Hal tersebut dilakukan agar kertas dokumen (berisi perintah dari Dokter Soedarso selaku pimpinan organisasi PPRI di Pontianak, untuk terus melakukan perlawanan) itu tidak jatuh ke tangan Belanda. Bardan Nadi ditangkap dengan tangan diikat. Ia meminta izin kepada pasukan Belanda untuk mengubur jenazah putrinya.kata tanya pertanyaan jawab lengkap
siapa

kapan

dimana

mengapa

tolong yh kak bsk kumpul​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Siapa yang ditunjuk dalam pertanyaan ini tidak jelas. Jika maksudnya siapa yang dimaksud dalam narasi, maka yang dimaksud adalah Bardan Nadi, Panglima Perang dari Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang memimpin pasukan Indonesia dalam pertempuran di Sidas.

Kapan kejadian ini terjadi adalah pada tanggal 29 Oktober 1946 untuk pertempuran di Sidas dan 5 November 1946 untuk penangkapan Bardan Nadi.

Dimana kejadian ini terjadi adalah di Sidas untuk pertempuran dan tempat persembunyian Bardan Nadi dan keluarganya tidak dijelaskan.

Mengapa pertempuran ini terjadi tidak dijelaskan dalam narasi. Namun, konteksnya adalah masa setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 1945 dan sebelum penyerahan kedaulatan pada 1949, di mana Belanda berusaha untuk mempertahankan kendali atas Indonesia dan menindak perlawanan yang muncul di berbagai wilayah. Bardan Nadi dan pasukannya merupakan bagian dari gerakan perlawanan yang aktif di Kalimantan pada waktu itu.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh teamasia2 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 27 May 23