Berikut ini penjelasan mengenai proses berpikir deduksi dan induksi beserta contohnya:

1. Proses Berpikir Deduksi

Proses berpikir deduksi adalah metode berpikir yang dimulai dari sebuah asumsi atau prinsip umum kemudian ditarik suatu kesimpulan yang khusus atau spesifik. Dalam berpikir deduktif, kesimpulan yang dihasilkan harus logis dan konsisten dengan asumsi atau prinsip yang telah diterima sebagai benar. Contoh dari proses berpikir deduksi adalah sebagai berikut:

Asumsi: Setiap manusia adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan berbicara.

Fakta: Budi adalah seorang manusia.

Kesimpulan: Budi memiliki kemampuan berbicara.

Contoh lain:

Asumsi: Semua kucinh memiliki bulu.

Fakta: Plutu adalah seekor kucing.

Kesimpulan: Plutu memiliki bulu.

2. Proses Berpikir Induksi

Proses berpikir induksi adalah metode berpikir yang dimulai dari suatu pengamatan atau fakta spesifik kemudian ditarik kesimpulan yang umum atau prinsip umum. Dalam berpikir induktif, kesimpulan yang dihasilkan bersifat probabilitas dan belum tentu benar sepenuhnya karena berdasarkan pengamatan atau fakta yang terbatas. Contoh dari proses berpikir induksi adalah sebagai berikut:

Fakta: Setiap kali Lisa makan kerang, ia mengalami sakit perut.

Kesimpulan: Lisa memiliki alergi terhadap kerang.

Contoh lain:

Fakta: Setiap kali Asep berolahraga, ia merasa lebih segar dan energik.

Kesimpulan: Olahraga memiliki manfaat untuk meningkatkan kesehatan dan energi.

Sumber referensi:

- Adhiatma, I. (2018). Pengertian dan Contoh Deduksi serta Induksi. Diakses pada 7 Mei 2023, dari kompas.

- Arifin, M. Z. (2018). Perbedaan Metode Deduksi dan Induksi dalam Penelitian. Diakses pada 7 Mei 2023, dari nusabahasa.