Siput sedang bersedih di rumahnya. Rupanya, ia sedang merenungi nasibnya

Berikut ini adalah pertanyaan dari mewlaw pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Siput sedang bersedih di rumahnya. Rupanya, ia sedang merenungi nasibnya menjadi seekor siput yang lamban. “Andai aku bisa seperti burung. Aku bisa terbang bebas di angkasa, sekaligus bisa melihat indahnya lautan yang luas,” keluh Siput.Saat Siput melihat seekor monyet yang dengan mudah naik turun gunung, Siput kembali mengeluh.
“Andai aku seperti Mpnyet. Aku bisa naik turun gunung sesuka hati,” keluh Siput lagi.
Ya, Siput sibuk mengeluhkan kelemahannya tanpa melihat kelebihannya. Siput tak pernah memikirkan kesulitan Burung dan Monyet dalam mempertahankan hidup mereka. Ia hanya sibuk memikirkan keinginan-keinginannya dan tak melihat kelebihannya sama sekali. Andai Siput tidak sibuk memikirkan kelebihan binatang lain, mungkin ia akan hidup bahagia.

35. Konflik pada fabel tersebut adalah ….

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

seekor siput yang sering mengeluhkan kelemahannya tanpa melihat kelebihannya

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh SalvatoRz dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 14 May 23