Jawaban:

Sastra Banjar tradisional dapat digolongkan berdasarkan bentuk, genre, dan fungsinya. Berikut adalah cara penggolongan sastra Banjar tradisional yang dapat dilakukan:

1. Berdasarkan bentuk:

Sastra Banjar tradisional dapat digolongkan berdasarkan bentuknya seperti prosa, puisi, atau drama. Prosa terdiri dari cerita, dongeng, dan legenda. Puisi terdiri dari pantun, syair, dan gurindam. Sementara itu, drama terdiri dari drama klasik dan sandiwara.

2. Berdasarkan genre:

Sastra Banjar tradisional dapat digolongkan berdasarkan genre atau jenisnya, seperti sastra lisan, sastra tertulis, dan sastra lisan yang sudah diabadikan. Sastra lisan terdiri dari cerita rakyat, pantun, dan syair yang biasanya dinyanyikan. Sastra tertulis terdiri dari teks-teks seperti hikayat, babad, dan manuskrip kuno. Sastra lisan yang sudah diabadikan terdiri dari salasilah, tarian, dan lagu daerah.

3. Berdasarkan fungsinya:

Sastra Banjar tradisional juga dapat digolongkan berdasarkan fungsinya, seperti sastra religius, sastra hiburan, dan sastra pengajaran. Sastra religius terdiri dari syair-syair dan cerita-cerita yang berisi ajaran agama Islam. Sastra hiburan terdiri dari pantun, syair, dan lagu-lagu daerah yang biasanya digunakan untuk menghibur masyarakat dalam berbagai acara adat. Sementara itu, sastra pengajaran terdiri dari hikayat dan cerita-cerita yang berisi nilai-nilai moral dan pelajaran hidup yang dapat diambil.

Dengan melakukan penggolongan sastra Banjar tradisional ini, maka dapat memudahkan kita dalam mempelajari dan mengapresiasi karya-karya sastra Banjar tradisional yang kaya dan beragam.

maaf jika salah