Berikut ini adalah pertanyaan dari elsabengkulu3 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sinopsis (ringkasan) novel "Kemelut di Majapahit" adalah
Persaingan antara Dyah Gayatri dengan Dara Petak untuk merebut perhatian Raden Wijaya. Adipati Ronggo Lawe telah mengetahui bahwa pengangkatan Patih Hamangkubumi kerajaan Majapahit yakni Senopati Nambi, adalah pengaruh bujukan dari Dewi Petak. Sehingga Adipati Ronggolawe melaporkan kepada Baginda Raja Kertarajasa Jayawardana atau Raden Wijaya, akan tetapi reaksi Baginda Raja mengusir Adipati Ronggolawe. Baginda Raja Kertarajasa mendengar sendiri rencana pembunuhan terhadap dirinya oleh Dara Petak dan Patih Nambi. Kemudian Dara Petak dan Patih Nambi dihukum mati, dan Baginda Raja Kertarajasa meminta maaf kepada Ronggo Lawe. Lalu Ronggo Lawe diangkat menjadi patih kerajaan Majapahit.
5 fakta sejarah tentang kerajaan Majapahit
1. Pendiri Majapahit
Dalam kitab Nagarakertagama, tertulis Dyah Wijaya sebagai pendiri kerajaan Majapahit. Dyah merupakan gelar kebangsawanan dan gelar sebagai cikal bakal gelar "Raden". Nama aslinya Dyah Wijaya adalah Nararya Singgramawijaya, dengan bukti dalam prasasti Kudadu yang dibuat Raden Wijaya (1294 M). Raden Wijaya adalah putra dari Mahisa Cempaka (pangeran Singasari), menurut kitab Pararaton.
2. Masa Kejayaan dan peran Hayam Wuruk
Hayam Wuruk raja keempat (1350 – 1389 M) yang dapat mencapai puncak kejayaan. Pemerintahan Hayam Wuruk, kekuasaan Majapahit mencakup seluruh wilayah nusantara, yaitu sampai ke pulau Sumatra, semenanjung Malaya, kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, sebagian kepulauan Filipina sampai dengan Tumasik (Singapura). Hayam Wuruk menjadi penguasa saat usianya 16 tahun. Walaupun sangat belia, tindak tanduknya sebagai memimpin kerajaan tertuang dalam kitab Nagarakertagama. Dalam kitab Nagarakertagama tertulis tidak ada satupun yang dapat menganggu kedamaian pemerintahannya. Hayam Wuruk adalah raja Majapahit setelah mewarisi tahta dari Tribhuwana Tunggadewi (putri Raden Wijaya) yang merupakan ibunya.
3. Panglima Tertinggi Gajah Mada
Kejayaan Hayam Wuruk tak lepas dari adanya pengaruh Maha Patih Gajah Mada. Menurut kitab Negarakertagama, Gajah Mada adalah panglima tertinggi, mahapatih, dan juga tangan kanan Hayam Wuruk. Gajah Mada lahir di antara Gunung Kawi dengan Gunung Arjuna, lebih tepatnya di Lembah Sungai Brantas diperkirkan lahirnya pada awal abad ke-14 yang berasal kalangan rakyat biasa.
4. Sumpah Palapa
Dalam kitab Pararaton termuat Sumpah Palapa, isinya : "Sira Gajah Mada Pepatih amangkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada : “Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman ingsun amukti palapa.”
Artinya : Aku Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak akan menikmati palapa, aku Gajah Mada : “Kalau sudah mengalahkan seluruh wilayah Nusantara, saya akan menikmati palapa, kalau sudah mengalahkan Gurun, Tanjung Pura, Seram, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura), pada waktu itulah saya akan menikmati palapa.
5. Runtuhnya Majapahit
Kematian Mahapatih Gajah Mada tahun 1364 adalah awal meredupnya kejayaan Majapahit. Namun belum ada yang bisa memastikan penyebab dari kematian sang Maha Patih. Hayam Wuruk sangatlah terpukul dengan meninggalnya Gajah Mada serta menolak untuk menunjuk penganti Mahapatih Gajah Mada. Alasan Raja Hayam Wuruk melakukan penolakan untuk menganti Mahapatih karena Hayam Wuruk berutang budi kepada Gajah Mada yang telah membawa puncak keemasan Majapahit dan sangat menghormati Gajah Mada.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Wahyu321681 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 13 Dec 22