Jawaban:

Judul: "Sahur yang Ceroboh"

Karakter:

1. Budi - Seorang pemuda yang ceroboh

2. Ibu - Ibunya Budi

3. Pak RT - Ketua RT yang agak kaku

4. Tetangga - Seorang tetangga yang sering kena imbas kelucuan Budi

(Suasana pagi di ruang tamu. Budi sedang tergesa-gesa menyiapkan sahur. Ibu sedang duduk di meja, menggelengkan kepala)

Ibu: Budi, jangan terlalu ceroboh saat menyiapkan sahur. Kamu sudah membuat kekacauan setiap pagi.

Budi: Ma, jangan khawatir. Aku sudah belajar dari kesalahan sebelumnya.

(Pak RT muncul dari luar)

Pak RT: Pagi, Ibu. Pagi, Budi. Apa yang terjadi pagi ini?

Ibu: Oh, Pak RT. Budi sedang menyiapkan sahur dengan gayanya yang ceroboh.

Pak RT: Budi, kita harus menjaga ketertiban di bulan suci Ramadhan ini. Jangan lupa aturan di lingkungan kita.

Budi: Tentu, Pak RT. Saya akan berusaha lebih baik.

(Tetangga melintas)

Tetangga: Pagi semuanya! Ada apa nih?

Pak RT: Budi sedang menyiapkan sahur dengan kecerobohannya yang terkenal.

Tetangga: Wah, Budi! Harusnya tidak terburu-buru seperti itu.

Budi: Ya, saya tahu. Tapi terkadang saya kehilangan kendali.

Ibu: Budi, cobalah lebih hati-hati. Jangan sampai semuanya berantakan.

Budi: Baik, Ibu. Saya akan berusaha lebih baik.

(Budi sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk sahur. Ia mengeluarkan piring, gelas, dan makanan dari dapur dengan tergesa-gesa)

Budi: (sambil berlari-lari ke meja) Ini dia, sahur yang siap!

(Ia meletakkan piring dan gelas dengan terburu-buru. Tiba-tiba, gelas jatuh dan pecah)

Budi: Astaga! Lagi-lagi!

Ibu: Budi, aku sudah bilang jangan terlalu ceroboh.

Pak RT: Ini alasan yang cukup untuk memulai Ramadhan dengan ketenangan, Budi.

Tetangga: (sambil tertawa) Budi, mungkin kamu harus mempertimbangkan pekerjaan sebagai pemain pantomim.

Budi: Baik, baik. Aku tahu aku ceroboh. Aku akan membersihkan ini.

(Budi membersihkan pecahan gelas dan menyiapkan ulang sahurnya dengan lebih hati-hati)

Pak RT: Sekarang, dengan hati-hati dan ketenangan, mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan baik.

(Tutup dengan suasana yang lebih tenang, semua duduk bersama dan makan sahur dengan damai)

Akhir naskah.

Naskah drama singkat ini menggambarkan kecerobohan Budi saat menyiapkan sahur.