Drama "Ketika Pangeran Mencari Istri" bermula dari pangeran yang sangat kesepian karena belum memiliki seorang istri. Ayah sang pangeran mengusulkan untuk mencari seorang istri yang tepat. Maka, sang pangeran memberikan lima kriteria yang harus dipenuhi oleh calon istri. Ada beberapa kandidat yang datang untuk mencoba menjadi calon istri, tetapi tidak ada yang memenuhi semua kriteria yang telah ditentukan.

Sebuah desa bernama Desa Sumber Jaya memberikan seorang calon istri yang memenuhi semua kriteria sang pangeran. Namun, ada masalah karena calon istri tersebut adalah seorang gadis petani dan yang lainnya tidak setuju jika seorang petani menjadi ratu. Ayah sang pangeran memberikan sebuah tantangan pada calon istri, yaitu membuat berbagai jenis kue. Namun, muncul perdebatan lagi karena tidak adil jika pihak istana memiliki semua bahan, sementara calon istri tidak. Oleh karenanya, sang pangeran memilih untuk mendatangi rumah calon istri dan membuktikan bahwa ia memang pantas menjadi ratu.

Selama berada di rumah calon istri, sang pangeran menemukan bahwa keluarga calon istri sangat ramah dan baik. Kemudian, sang pangeran mendapat inspirasi untuk menjalankan proyek rehabilitasi desa dan melibatkan rakyat dalam pembangunan. Calon istri dan keluarganya membantu sang pangeran dalam merencanakan proyek ini dengan harapan bisa memperbaiki keadaan desa mereka.

Akhirnya, tantangan menciptakan kue berhasil dilakukan oleh calon istri. Sang pangeran sangat terkesan dan menyadari bahwa cinta tidak melihat status sosial atau kekayaan, yang penting adalah saling mencintai dan saling memperkuat. Sang pangeran kemudian memilih calon istri tersebut dan mereka menikah. Desa Sumber Jaya pun berhasil direhabilitasi dan menjadi lebih maju dari sebelumnya. Drama ini mengajarkan kita untuk terus mengikuti hati, memberikan kesempatan dan jangan terlalu menggenggam status sosial atau materi.