Jawaban:

Prolog:

Di sebuah sekolah menengah di kota kecil, terdapat seorang siswa bernama Niko yang sangat menyukai klub sepak bola Manchester United. Namun, kecintaannya pada klub itu sering membuatnya terlambat masuk kelas. Kali ini, ketika dia terlambat kurang dari lima menit, dia memutuskan untuk tetap masuk ke kelas. Dia merasa sedih dan takut dijejek oleh teman-temannya karena selalu terlambat. Namun, sebuah kejutan menanti di depannya.

Dialog:

(Niko terlihat murung dan berjalan dengan cepat menuju ke kelas)

Pak Satpam: (memperhatikan Niko) Terlambat lagi, Niko?

Niko: Maaf, Pak Satpam. Saya hanya terlambat beberapa menit.

Pak Satpam: Baiklah, masuk saja. Tapi jangan sampai terulang lagi ya.

(Niko masuk ke kelas dan langsung diperhatikan oleh teman-temannya)

Teman 1: Selamat ya Ko!!

Niko: (bingung) Untuk apa?

Teman 2: Kamu nggak tahu? Kamu dapat nilai terbaik di ujian matematika kemarin.

Niko: (terkejut) Benarkah?

Bu Guru: (mendekati Niko) Ya, Niko. Kamu mendapat nilai sepuluh dan direkomendasikan untuk mengikuti olimpiade matematika se-Jawa Timur.

Niko: (sangat senang) Terima kasih, Bu Guru!

Epilog:

Dari kejadian ini, Niko belajar bahwa kebanggaannya pada klub sepak bola Manchester United bukanlah satu-satunya hal yang dapat dibanggakan. Dia seharusnya juga membanggakan prestasi akademisnya dan menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Dari saat itu, Niko berjanji untuk selalu berusaha keras dalam segala hal dan tidak hanya bergantung pada kebanggaannya terhadap klub sepak bola favoritnya.

#Semoga Membantu