Jawaban:

Di atas rerimbunan kata,

Terhampar indah dalam harmoni.

Jenita, namamu terpatri dalam hati,

Dikisahkan dalam puisi yang tercipta di sini.

Jauh di ufuk cahaya sang mentari,

Engkau terbit dengan pesona yang abadi.

Jelita, sinar wajahmu menerangi,

Bagai bintang-bintang yang bersinar di langit biru.

Engkau adalah gemilangnya harapan,

Di dunia yang terasa sunyi dan gelap.

Namamu bagai senandung cinta yang terpatri,

Membawa bahagia, mengusir sepi dalam jiwa.

Jenita, engkau adalah keindahan yang nyata,

Laksana bunga yang mekar di pagi hari.

Namamu terpahat dalam bait-bait puisi,

Menyirami hati, mengalirkan kasih tiada henti.

Dalam setiap irama dan lafalnya,

Terukir kelembutan dan keanggunan sejati.

Jenita, namamu adalah kebahagiaan yang hakiki,

Melambangkan keindahan dalam segala hal yang ada.

Berseri-seri melangkah dengan keyakinan,

Menghadapi dunia dengan semangat yang tulus.

Jenita, engkau adalah sumber inspirasi,

Memancarkan keceriaan, memeluk cita dalam diri.

Begitu indah, namamu terlantun dalam puisi,

Mengalun lembut, mempesona dalam sanubari.

Jenita, engkaulah bintang yang bersinar terang,

Menghiasi dunia dengan kebaikan dan kebijaksanaan.

Biarlah puisi ini menjadi penghormatan,

Untukmu, Jenita, insan yang berharga.

Dengan nama yang anggun, dirimu berjaya,

Menjadi penyejuk, penerang, dan kekuatan di sepanjang masa.