Berikut ini adalah pertanyaan dari marcellofabiansyah01 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
pliss tolong bantu
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Ufiq Faisol Ahlif, seorang santri dari Pesantern AT-Thullah TBS Kudus.
Sejak menitih studi di MA atau setara dengan SMA, ia selalu diliputi persaan galau antara terus untuk mondok atau “ngampus” di perguruan tinggi. Baginya –sebelum masuk PBSB-, kuliah hanya akan berorientasi pada kehidupan duniawi saja, dan tidak ada lagi ilmu-ilmu agama yang menghiasi hari-hari perkuliahan. Maka dari situ, saat itu ia memilih untuk melanjtukan ke pesantren. Selain itu, juga ada satu syarat lagi yang harus Ufiq patuhi ketika ia ingin kuliah. Yakni sang orang tua yang tak mau membiayai kuliahnya (hal. 113).
Sejak saat itu, setelah selesai sekolah maupun pada jam-jam kosong, Ufiq selalu menyempatkan diri pergi ke warnet untuk mencari informasi tentang pesantren dan beasiswa untuk kuliah. Karena untuk pesantren telah di pasrahkan ke orang tuanya, maka ia lebih fokus untuk mencari informasi beasiswa di perguruan tinggi-perguruan tinggi (hal. 114).
Tak terasa 2 tahun telah terlewati. Masa studi Ufiq di MA pun tengah memasuki akhir tahun. Teka-teki masa depan kehidupannya mulai menemui titik terang. Ada kabar bahwa tiga orang kakak kelasnya masuk dalam seleksi beasiswa PBSB. Ia pun tertarik untuk mengikuti jejak mereka.
Pada bulan Februari 2010, guru bahasa Inggris sekaligus wakil kepala sekolah bidang Humas dan Sarpras mengumumkan: “Pendaftaran beasiswa Pekapontren 2010 telah dibuka, bagi siswa yang ingin mengikutinya silahkan menghubungi Pak Qomari dan segera melengkapi persyaratan administrasinya”. Mendengar pengumuman itu, Ufiq pun menghela nafas dan berujar: “inilah jalan saya” (hal. 115).
Ada 13 orang tercatat yang telah mendaftar, sehingga guru yang bertugas harus lembur mengumpulkan persyaratan yang harus dipenuhi mengingat waktu tak seleksi tak lama lagi. Tak pelak, Ufiq dan 13 tahun pun harus ikut lembur membantu menyiapkan persyaratan-persyaratan tersebut.
Singkat cerita, tibalah waktu seleksi. Ufiq bersama 13 orang temannya pergi ke Semarang (tempat seleksi regional tengah). Tes seleksi dilakukan seharian penuh. Tak ada waktu buat peserta untuk merilekskan diri apalagi untuk belajar. Lelah tiada tara nampak jelas diraut muka seluruh peserta. Tak terkecuali Ufiq. Dalam kondisi seperti itu Ufiq hanya bisa pasrah dan semoga diberikan yang terbaik (hal. 117).
Jam 17.00 WIB lebih tes seleksi baru selesai. Pulanglah Ufiq dan 13 temannya ke Kudus dengan diringi rasa capek yang tak terhingga. Namun semua itu tak sia-sia. Akhirnya semua usahanya berbuah manis. Seminggu sebelum hari pengumuman hasil seleksi, ia mendapatkan SMS dari teman yang isinya: “selamat kepada Ufiq faisol ahlif yang diterima beasiswa PBSB di UPI Bandung”. Tak bisa dibayangkan betapa bahagianya Ufiq pada saat itu.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lailayunus4 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 04 Aug 22