Hikayat Datuk Tuan Budian Nama kampung berpantai indah itu adalah Karangkupa.

Berikut ini adalah pertanyaan dari Kamunanyakamu pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Hikayat Datuk Tuan BudianNama kampung berpantai indah itu adalah Karangkupa. Namun, pedagang dari Tanah Melayu yang melintasi daerah itu menamainya Kampung Karangputih karena ada sebuah batu karang berdiri di tepi pantai. Karang itu seolah-olah menghadang gulungan ombak dari arah Laut Semangka. Meskipun selalu diterjang ombak, batu karang itu tetap berdiri dengan kokoh, seakan mengejek ombak yang selalu berhempas di kakinya. Ada cerita turun temurun yang mengisahkan bahwa batu karang itu berasal dari sebuah kapal dari benua seberang. Kapal itu kandas di pantai Kampung Karangkupa karena dilanda badai besar. Setelah sekian lama, bangkai kapal itu berubah menjadi batu karang yang menjulang tinggi di bibir pantai.

Awalnya, batu karang itu berwarna sangat putih. Namun, guyuran hujan, sinar matahari, dan terjangan ombak membuatnya menjadi tidak seputih dahulu lagi. Bagi para pelaut, karang itu menjadi penanda arah dalam berlayar. Akhirnya, orang lebih mengenal kampung di tepi pantai dekat karang itu berada dengan sebutan Karangputih. Mereka pun melupakan nama Karangkupa.
Negeri Karangputih sangat subur. Tanahnya kehitam-hitaman karena banyak mengandung humus sehingga baik untuk bercocok tanam. Penduduk negeri itu sangat rajin bekerja. Pada umumnya,
penduduk bekerja sebagai petani. Mereka menanam kopi, lada, dan palawija. Sebagian yang lain, bekerja sebagai nelayan. Mereka turun ke laut setiap hari untuk menangkap ikan. Petani dan nelayan saling bertukar hasil petanian dan tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penduduk Negeri Karangputih hidup rukun dan suka bergotong royong. Jika ada salah satu anggota masyarakat yang kesusahan, ia akan dibantu bersama-sama. Sebaliknya, jika ada yang mendapat kebahagiaan, yang lain juga turut merasakan kebahagiaan itu.

Sayangnya, kerukunan penduduk Negeri Karangputih tidak dilengkapi dengan keamanan. Bajak laut yang mereka sebut bajau, sering mengganggu ketenteraman penduduk negeri itu. Pertempuran antara penduduk dan para bajau sering tidak dapat dihindari. Pada pertempuran, penduduk lebih sering mengalami kekalahan. Kemampuan bertempur para bajau lebih tinggi karena mereka lebih terlatih dibandingkan penduduk Negeri Karangputih. Serangan bajaubajau ini membuat hati penduduk Negeri Karangputih resah dan tidak tenteram. Makan tidak enak, tidur juga tidak nyenyak karena mereka selalu khawatir para bajau datang tiba-tiba. Meskipun masyarakat Karangputih telah bekerja sama untuk menghadapi bajau, tetap saja mereka selalu kalah. Penduduk terpaksa membiarkan harta benda mereka diambil oleh para bajau.

Gangguan di Karangputih tak hanya datang dari para bajau. Di balik keelokan pemandangan alamnya, Negeri Karangputih banyak didiami bangsa siluman. Siluman-siluman tersebut sangat ganas.
Mereka sering menggangu penduduk Negeri Karangputih. Para penyimbang, pemangku adat di seluruh kampung yang ada di Negeri Karangputih telah melakukan berbagai upaya untuk mengusir makhluk halus itu. Dukun dan orang pintar diminta untuk mengusir mereka, tetapi belum ada yang berhasil. Pawang dan orang sakti juga diminta untuk mengalahkan para siluman, tetapi semua mereka kembali dengan tangan hampa. Mereka tidak sanggup menghadapi para siluman itu. Berita tentang gangguan bajau dan siluman membuat Negeri Karangputih semakin angker. Oleh sebab itu, makin sedikit orang yang berkunjung ke sana. Daerah itu semakin terkucil.

PERIBAHASA DARI TEKS TERSEBUT

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Ada beberapa peribahasa yang dapat diambil dari teks tersebut antara lain:

  1. Air tenang menghanyutkan: artinya bahaya atau kejahatan dapat datang dari situasi atau orang yang seolah-olah tidak berbahaya atau tidak mencurigakan.
  2. Air dicincang tak akan putus: artinya persatuan dan kerjasama antara sesama sangat penting untuk menghadapi masalah atau rintangan.
  3. Ada udang di balik batu: artinya ada rahasia atau maksud tersembunyi di balik sesuatu yang seolah-olah tidak mencurigakan.
  4. Mencari jarum di tumpukan jerami: artinya mencari sesuatu yang sulit atau tidak mungkin ditemukan dalam situasi atau lingkungan yang banyak hal atau orang.
  5. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga: artinya tidak ada yang sempurna dan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan atau kegagalan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Mumu99 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 16 Jun 23