5. Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang keefektifan penggunaan explainer

Berikut ini adalah pertanyaan dari irfanalbushiri pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

5. Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang keefektifan penggunaan explainer video terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran ips kelas vii di smp negeri 1 Semarang. Pembelajaran IPS di SMP 1 Semarang selama ini masih berpusat pada guru yang menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi bosan sehingga berimbas pada hasil belajar siswa. Selain itu, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru tanpa memberi umpan balik. Oleh karena itu perlu adanya inovasi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran lain yaitu dengan media video. Media explainer video berisi animasi, teks, grafis, dan musik untuk mendeksripsikan sebuah benda, produk, atau fenomena secara sederhana merupakan produk yang tepat untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) implementasi explainer video dalam pembelajaran IPS 2) efektivitas penggunaan media explainer video terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS 3) efektivitas penggunaan media explainer video terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Semarang Berdasarkan rumusan masalah tersebut, jika anda sebagai peneliti susun desain penelitian yang paling tepat digunakan pada penelitian tersebut dan jelaskan!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Desain penelitian yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian tersebut adalah eksperimen dengan desain post-test only control group design.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas penggunaan media explainer video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Semarang. Dalam desain post-test only control group design, peneliti akan memilih dua kelompok siswa secara acak, satu kelompok akan menjadi kelompok kontrol dan satu kelompok lagi akan menjadi kelompok eksperimen.

Pada kelompok kontrol, siswa akan belajar IPS seperti biasa dengan metode ceramah dari guru. Sedangkan pada kelompok eksperimen, siswa akan belajar IPS dengan menggunakan media explainer video. Setelah periode belajar selesai, peneliti akan memberikan post-test pada kedua kelompok siswa untuk mengukur hasil belajar mereka.

Dengan menggunakan desain ini, peneliti dapat membandingkan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sehingga dapat diketahui apakah penggunaan media explainer video efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Peneliti juga dapat mengukur keaktifan belajar siswa pada kedua kelompok untuk melihat apakah penggunaan media explainer video dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh LennyBerlianaA dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 11 Aug 23