Jawaban:

Sinopsis:

Cerita ini bercerita tentang seorang penulis yang ingin menunjukkan rasa hormat serta niat baiknya kepada seorang orang tua yang tinggal di bukit. Namun, ia dihadapkan pada situasi yang rumit karena orang tua tersebut masih curiga terhadap keberadaannya. Namun, setelah dia berhasil menjelaskan maksud kedatangannya, orang tua tersebut memahami dan menerima keberadaannya.

Namun, cerita menjadi semakin rumit ketika penghuni bukit tersebut dijatuhi hukuman yang tak adil dan pita suara mereka dipotong. Sejak saat itu, tidak ada lagi kegiatan seperti bernyanyi, berdiskusi, atau berbicara, bahkan suara bisikan pun sudah tidak terdengar lagi.

Namun, cerita berakhir dengan resolusi yang positif ketika putri orang tua tersebut membantu mengumpulkan ampas kopi dan pisang goreng untuk tamu, menunjukkan bahwa kehidupan masih harus terus berlanjut meskipun keadaan sulit. Meskipun penguasa negeri memata-matai keberadaan mereka, generasi penerus mereka tetap memiliki harapan untuk bisa berbicara, bernyanyi, dan berteriak kembali suatu saat nanti.