Jawaban:

Bersedekah dengan menggunakan uang yang tidak halal (Haram) maka tidak akan diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana Hadits nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang berbunyi:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).“ (HR. Muslim no. 1015)

Yang dimaksud sesuatu di dalam hadits tersebut adalah sedekah.

Pembahasan

Sedekah adalah mengamalkan harta di jalan Allah, dengan niat karena Allah, ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, dan semata-mata mengharapkan ridho-Nya sebagai perwujudan iman. Perintah sedekah ini terdapat di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 245 yang berbunyi:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ - ٢٤٥

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Faedah dari ayat tersebut adalah:

Allah memotivasi kita manusia untuk bersedekah.

Bersedekah disana disebutkan dalam bentuk kata "meminjami" artinya kita sedang meberi pinjaman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan jika Allah sang Pencipta meminjam, pasti akan dikembalikan.

Allah mengembalikan pinjaman tersebut dengan beripat lipat.

Di akhir ayat Allah Subahanu mengingatkan kita agar jangan lalai bersedekah karena kita akan kembali kepadaNya dan akan diperhitungkan segala harta kita.

Namun sedekah ini tentunya harus dengan menggunakan harta yang halal. Agar ibadah tersebut dapat diterima dan menjadi amal ibadah di sisi Allah Suhanahu Wa Ta'ala.

Dalam salah satu hadits yang masyur disebutkan bahwa:

يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?“ (HR. Muslim no. 1014)

Ada seseorang yang berdoa kepada Allah, akan tetapi dalam dirinya terdapat perkara yang haram, maka ini akan membuat doa sulit untuk dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Demikian,semoga membantu

Penjelasan:

maaf kalo salah