Tahun ini Jakarta Fashion Week digelar di tengah munculnya wacana global soal relevansi acara pekan mode pada zaman sekarang. Seturut laporan Von Februar 2019 lalu, pekan mode yang semula didapuk sebagai acara untuk mempromosikan karya perancang busana, kini tidak lagi mampu meningkatkan keinginan publik untuk membel baju. Kesimpulan itu ditarik setelah tim Vox menyaksikan New York Fashion Week, salah satu pionir pekan mode dan juga ajang pekan mode lerbesar dunia yang sanggup menggelar lebih dari 200 peragaan busana Rebecca Jennings, penulis artikel The Decline of Fashion Week, Explained, menyebut bahwa hal yang ada di benak orang-orang AS-termasuk kaum milenial-saat ini memilih menghabiskan uang untuk mengonsumsi hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman seperti berlibur daripada membel busana Jumlah uang yang dialokasikan untuk membeli busana-baik formal maupun Orang orang lebih tertarik melihat unggahan busana sap pakai dar jenama yang bisa mereka simak di media sosial seperti Instagram, tanpa perlu lagi menunggu tren apa yang ditampilkan datam panggung peragaan busana September 2019, Marc Brain, jumalis Quartzy, melansir laporan "Do Fashion Weeks Still Have a Purpose?" yang menyebut salah satu alasan pekan mode bisa jadi tak relevan karena sudah bukan zamannya lagi publik harus mehunggu empat sampai enam bulan setelah peragaan untuk bisa membeli barang di toko1. jelaskan informasi yang ada pada kutipan artikel di atas
2. sebutkan konjungsi yang ada pada kutipan artikel diatas
3. susunlah sebuah opini berdasarkan artikel tersebut​