A. Susun paragraf yang campur aduk ini menjadi alur cerita yang benar.b. Tunjukkan struktur umum teks

(...) Suatu hari dia memberi tahu kedua pembantunya, bernama Dara dan Sembodo, bahwa dia akan pergi ke Jawa. la mengatakan kepada mereka bahwa selama ia pergi, keduanya harus menjaga Pusaka / Pusoko miliknya. Tak seorang pun kecuali Aji Saka sendiri yang dilarang mengambil Pusoko. Dalam pertarungan besar tersebut, Aji Saka berhasil menjatuhkan Dewata Cengkar ke Laut Selatan. Dewata Cengkar tidak mati, dia menjadi Bajul Putih (Buaya Putih). Aji Saka menjadi penguasa Medangkamulan.

(...) Di Kerajaan Medang Kamulan, di Jawa, datanglah seorang pemuda bernama Aji Saka untuk melawan Dewatacengkar, Raja Negeri yang kejam yang memiliki kebiasaan memakan daging manusia bangsanya sendiri. Aji Saka sendiri dia berasal dari Bumi Majeti.

(...) Seperti yang dijanjikan, ular itu diakui sebagai anak Aji Saka dan diberi nama Jaka Linglung (anak bodoh).

(...) Sementara itu seorang perempuan Desa Dadapan, menemukan sebutir telur. Dia menaruh telur di Lumbung (Rice Barn) miliknya. Setelah jangka waktu tertentu telur tersebut lenyap, malah ditemukan seekor ular di lumbung padi. Penduduk desa ingin membunuh ular itu, tetapi ular itu berkata: "Aku anak Aji Saka, bawakan aku padanya". Aji Saka memberi tahu ular itu, bahwa dia akan diakui sebagai putranya, jika bisa membunuh Bajul Putih di Laut Selatan. Setelah pertempuran badai yang panjang dimana kedua belah pihak menunjukkan kekuatan fisik dan menunjukkan kemampuan bertarung yang terampil, ular tersebut dapat membunuh Bajul Putih.

(...) Suatu hari, sekelompok sembilan anak laki-laki desa sedang bermain - main di Hutan itu. Tiba - tiba hujan turun deras. Mereka harus mencari tempat berlindung, untungnya ada gua. Hanya 8 (delapan) anak laki - laki yang masuk ke dalam gua, satu lagi yang menderita penyakit kulit yang sangat parah, perih dan kotor, dia harus keluar dari gua. Tiba-tiba, gua itu runtuh. 8 (delapan) anak laki - laki menghilang, hanya satu yang bertahan di luar yang selamat. Gua itu sebenarnya adalah mulut Jaka Linglung.

(...) Di istana Jaka Linglung dengan rakus memakan hewan peliharaan istana. Dia dihukum oleh Raja, mengusirnya untuk tinggal di Hutan Pesanga. dia diikat dengan kuat sampai dia tidak bisa menggerakkan kepalanya. Dia diinstruksikan hanya untuk makan yang jatuh ke mulutnya.​