Berikut ini adalah pertanyaan dari imellyaatwinsjennie pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Suasana di kamar seorang ratu di sebuah kerajaan . Di kamar tersebut , banyak nsekali cermin besar terpasang di dindingnya. Matahari baru saja terbit dan sinarnya masuk ke kamar membangunkan sang Ratu dari tidurnya . Ia segera bangun dan menghampiri salah satu cermin yang terpasang di dinding kamarnya. Sang ratu tersenyum melihat bayangannya sendiri. Ia lalududuk di atas tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah cermin kecil bergagang yang tergeletak di atas sebuh meja. Ia memandangi bayangan dirinya sambi tersenyum. Tanpa sengaja sang Ratu menjatuhkan cermin yang dipegangnya, dan cermin itu pecah. Sang Ratu kaget dan marah.
Ratu : “Pelayan cepat kesini!”
Pelayan : “Aaaa-ada apa , Ratu?”
Ratu : (menunjuk kebawah) “Kau lihat, satu cermin milikku pecah, kalian harus segera
mencari penggantinya !”
Pelayan : (kebingungan) “Ke mana kami harus mencarinya, Ratu?”
Ratu : Aku tak mau tau ! Cepat kalian cari lagi cermin untuk ku!”
Pelayan itu lalu segera pergi ke pasar kota. Suasana pasar kota ramai. Pelayan berjalan menuju toko tempat sang Ratu biasa membeli cermin. Di sana ia segara menghampiri seorang penjual cermin yang juga pemilik toko.
Pelayan : ”Kami sedang mencari sebuah cermin untuk sang Ratu. Dapatkah kau membantuku?”
Pemilik toko : “Sebuah cermin? Bukankah sang Ratu telah memiliki banyak Cermin?”
Pelayan : “Tapi sekarang, sebuah cerminnya pecah dan sang Ratu ingin mendapatkan
penggantinya.”
Pemilik toko : ”Oh maaf, sejak dibeli oleh Ratu cermin di sini sudah habis.”
Pelayan : “ Jadi di mana lagi kami bisa menemukan toko yang menjual cermin?”
Pemilik toko : (kebingungan) ”Entahlah, aku sedang kesusahan mencari persediaan cermin untuk
dijual.”
Pelayan itu lalu keluar dari toko cermin. Wajahnya penuh kebingungan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja melihat seorang Pemuda yang sedang duduk di bawah pohon. Di dekatnya, bersandar sebuah cermin dengan bingkai kotak dari kayu. Pelayan menghampiri Pemuda itu.
Pelayan : ”Apakah cermin itu kau jual?”
Pemuda : (menoleh ke cermin sampingnya) ”Benar, tapi sejak tadi tak juga ada orang yang mau
Membeli.”
Pelayan : (tersenyum) “Kau mujur, sang Ratu akan membeli cerminmu.”
Pemuda : (kaget) “Tapi, cermin itu bukan cermin biasa. Aku takut sang Ratu tidak menyukainya.”
Pelayan : (berkata sambil membentak) ”Cermin, ya tetap cermin. Apa bedanya?”
Si Pemuda lalu berjalan menuju istana, setibanya di istana, Pelayan tersebut segera mengantarkan si Pemuda ke hadapan Ratu.
Ratu : ”Apakah cermin itu milikmu?”
Pemuda : (berkata dengan takut)“ Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini.”
Sang Ratu menghampiri cermin milik Pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba, mukanya berubah pucat pasi.
Ratu : “Hah........”
Pemuda : (berkata sambil menunduk) “Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa.
Cermin itu dapat menunjukkan sisi buruk seseorang.”
Ratu : (memandang ke arah Pemuda) ”Lalu apakah maksudnya cermin itu menunjukan ada
banyak ulat di wajahku?”
Pemuda : ”Ulat itu adalah lambang dari keserakahan Ratu.”
Ratu : (marah) “Kau ingin bilang aku serakah?”
Pemuda : ”Hamba hanya mengingatkan. selama ini, Ratu sering membeli barang berlebihan
walaupun sebenarnya tidak begitu penting.”
Ratu : ”Aku memang mempunya banyak cermin. Apakah itu serakah?”
Pemuda : ”Hamba tahu, tanpa cermin pun Ratu tetap terlihat cantik. Tapi jangan sampai itu
membuat Ratu lupa akan rakyat yang Ratu pimpin.”
Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ”
Kau benar anak muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?”
Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka
Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.”
Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut.
Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”
Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”
Ratu : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam
hatiku.”
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
bagian dialog yang paling menarik?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban: Dialog yg paling menarik yaitu =
Ratu : (terdiam sejenak mendengar jawaban Pemuda. Ia tersenyum) ”
Kau benar anak muda. Aku telah melupakan tanggung jawabku kepada rakyat. Apakah aku harus membuang semua cermin milikku?”
Pemuda : ”Lebh baik diberikan kepada rakyat saja. Agar setiap kali mereka bercermin, mereka
Akan selalu teringat pada Ratu mereka yang bijaksana.”
Ratu mengangguk-angguk. Ia bahagia mendengar jawaban Pemuda tersebut.
Ratu : “Lalu, bolehkah aku meminta cermin milikmu ini?”
Pemuda : “Untuk apa? Bukankah cermin ini dapat membuat Ratu takut?”
Ratu : ” Dengan Cermin ini, aku berharap dapat memperbaiki sisi buruk yang ada dalam
hatiku.”
Pemuda itu tersenyum dan memberikan cerminnya pada sang Ratu. Sejak saat itu, tidak ada lagi seribu cermin yang menghiasi istana sang Ratu. Hanya ada satu cermin yang tersisa di istana, yaitu cermin penunjuk sifat buruk.
Penjelasan: SEMOGA MEMBANTU DAN BERMANFAAT
Maaf klo salah
Jadiin Jwaban tercedas/ terbaik
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh keysasp41 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 22 Jun 21