Berikut ini adalah pertanyaan dari glhanggra842 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Tuliskan 3 contoh kalimat yang menggunakan kata sifat ! (pada teks yang berjudul "kuda berkulit harimau) KALIMAT BUKAN KATA!Kuda Berkulit Harimau
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah
hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang
itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga
ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu.
“Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya
dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang
tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba
memakai kulit harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini
sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya ya?”
Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan
yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus
gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda
dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan
semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke
dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian,
beberapa domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam
bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.
Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka
sehingga sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka
takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau!
Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak
melihat domba-domba itu pontang-panting berlari.
Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia
menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir
menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih
lama bersiap-siap melompat!” kata kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda
itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang
menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke
semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak semak, kucing hutan itu duduk menyantap
tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati.
Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan.
Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti
halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya
itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah
hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang
itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga
ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu.
“Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya
dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang
tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba
memakai kulit harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini
sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya ya?”
Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan
yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus
gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda
dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan
semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke
dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian,
beberapa domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam
bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.
Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka
sehingga sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka
takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau!
Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak
melihat domba-domba itu pontang-panting berlari.
Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia
menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir
menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih
lama bersiap-siap melompat!” kata kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda
itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang
menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke
semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak semak, kucing hutan itu duduk menyantap
tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati.
Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan.
Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti
halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya
itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
"....jadi aku tidak takut ,hahaha!"
“Ah, ada tapir
menuju kemari, tapi lambat betul geraknya...."
"...Tempat itu harus
gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan..."
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kimtaena99 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 08 Jun 21