Bahasa Indonesia BiografiBacalah Biohrafu berikut ini kemudian buatlah strukturnya serta

Berikut ini adalah pertanyaan dari budi01927 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bahasa Indonesia BiografiBacalah Biohrafu berikut ini kemudian buatlah strukturnya serta identifikasikanlah karakter tokoh dengan menggunakan kutipan teksnya

Sumitro Djojohadikusumo pernah jadi menteri di zaman Sukarno dan Soeharto. Meski demikian, ia tak
segan bersikap berseberangan dengan pemerintah.
Ketika masih muda, Sumitro Djojohadikusumo bin Margono Djojohadikusumo begitu haus
petualangan. Adrenalinnya terbilang tinggi. Waktu pecah perang saudara di Spanyol, ia ingin turut
serta. Sumitro yang saat itu baru berusia 20 tahun, sangat ingin bergabung dengan Brigade
Internasional untuk melawan kubu Jenderal Franco.
Sosialisme begitu menarik bagi Sumitro muda. Keinginannya ikut serta dalam Brigade Internasional
juga karena persahabatannya dengan pengarang Perancis, Andre Malraux—yang rela jadi pilot pos
sukarelawan untuk kelompok Republik.

Seperti terdapat dalam biografinya Sumitro Djojohadikusumo: Jejak Perlawanan Begawan
Pejuang (2000:15), ia sempat dilatih militer secara singkat di Catalonia. Namun harapannya masuk
Brigade Internasional ditolak karena usianya belum genap 21 tahun.
Setelah itu, ia lantas kuliah di Belanda. Sumitro tergolong beruntung, sebab tak semua pemuda
keturunan priyayi bisa kuliah ekonomi di Rotterdam, pada zaman sulit pasca depresi ekonomi dunia.
Dalam biografinya dijelaskan, Sumitro menggondol gelar doktor ekonomi
dari Nederlandsche Economische Hogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) Rotterdam—dengan
disertasi berjudul Het Volkcredietwezen in de Depressie (yang dibahasa-Indonesiakan menjadi: Kredit
Rakyat di Masa Depresi).
Pada 11 Maret 1943, saat ia telah menyelesaikan studinya di Belanda, Sumitro hendak pulang ke
Indonesia. Namun apa daya Perang Eropa keburu berkecamuk. Belanda kala itu berada dalam
cengkeraman fasis Jerman. Sumitro pun terpaksa tinggal di Belanda dengan bekerja di lembaga riset
almamaternya.
Seperti waktu di Spanyol, di Belanda pun Sumitro muda gerah dengan fasisme. Ia pun bergabung
dengan gerakan bawah tanah anti fasis Jerman.
Menjadi Menteri dan Terlibat PRRI
“Sejak 1937 belajar di Sekolah Tinggi Ekonomi Rotterdam, Sumitro tidak mengikuti dari dekat
pergerakan nasional. Akibatnya, konsepnya berkisar pada Indonesia Merdeka yang terikat dengan
Kerajaan Belanda dalam sebuah Uni,” tulis Rosihan Anwar dalam In Memoriam: Mengenang yang
Wafat (2002:332).
Ketika pertama kali bertemu dengan Sumitro, Rosihan Anwar melihat sosok doktor ekonomi muda
yang tampak kurang percaya diri. Setelah kembali ke Indonesia pada 1946, Perdana Menteri Sutan
Sjahrir mengangkatnya sebagai staf, dan diterima pula menjadi bagian dari Partai Sosialis yang
dipimpin Sjahrir bersama Amir Sjarifuddin.

Ketika Republik butuh uang, Sumitro dijadikan direktur utama Banking Trading Center (BTC) yang
berdagang di luar negeri. Setelah sempat menjadi kuasa usaha RI di Washington DC, Sumitro
kembali ke Indonesia. Selain pekerjaan tersebut, ia juga menjadi salah satu pengajar ekonomi di
Universitas Indonesia (UI). Dalam buku Apa dan Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1981-
1982 (1982:134) disebutkan bahwa dirinya adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ekonomi
UI.
Di masa demokrasi liberal, Sumitro pernah dijadikan Menteri Perdagangan dan Perindustrian (1950-
1951) dan juga Menteri Keuangan (1952-1953).
Ketika masih belajar Belanda, Sumitro bertemu dengan Dora Marie Sigar yang kemudian menjadi
istrinya. Perempuan itu berdarah Minahasa yang ditemuinya dalam sebuah acara yang diadakan oleh
Indonesia Christen Jongeren (Mahasiswa Kristen Indonesia)

LANJUTANNYA DU GAMBAR​​
Bahasa Indonesia BiografiBacalah Biohrafu berikut ini kemudian buatlah strukturnya serta identifikasikanlah karakter tokoh dengan menggunakan kutipan teksnyaSumitro Djojohadikusumo pernah jadi menteri di zaman Sukarno dan Soeharto. Meski demikian, ia taksegan bersikap berseberangan dengan pemerintah.Ketika masih muda, Sumitro Djojohadikusumo bin Margono Djojohadikusumo begitu hauspetualangan. Adrenalinnya terbilang tinggi. Waktu pecah perang saudara di Spanyol, ia ingin turutserta. Sumitro yang saat itu baru berusia 20 tahun, sangat ingin bergabung dengan BrigadeInternasional untuk melawan kubu Jenderal Franco.Sosialisme begitu menarik bagi Sumitro muda. Keinginannya ikut serta dalam Brigade Internasionaljuga karena persahabatannya dengan pengarang Perancis, Andre Malraux—yang rela jadi pilot possukarelawan untuk kelompok Republik.Seperti terdapat dalam biografinya Sumitro Djojohadikusumo: Jejak Perlawanan BegawanPejuang (2000:15), ia sempat dilatih militer secara singkat di Catalonia. Namun harapannya masukBrigade Internasional ditolak karena usianya belum genap 21 tahun.Setelah itu, ia lantas kuliah di Belanda. Sumitro tergolong beruntung, sebab tak semua pemudaketurunan priyayi bisa kuliah ekonomi di Rotterdam, pada zaman sulit pasca depresi ekonomi dunia.Dalam biografinya dijelaskan, Sumitro menggondol gelar doktor ekonomidari Nederlandsche Economische Hogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) Rotterdam—dengandisertasi berjudul Het Volkcredietwezen in de Depressie (yang dibahasa-Indonesiakan menjadi: KreditRakyat di Masa Depresi).Pada 11 Maret 1943, saat ia telah menyelesaikan studinya di Belanda, Sumitro hendak pulang keIndonesia. Namun apa daya Perang Eropa keburu berkecamuk. Belanda kala itu berada dalamcengkeraman fasis Jerman. Sumitro pun terpaksa tinggal di Belanda dengan bekerja di lembaga risetalmamaternya.Seperti waktu di Spanyol, di Belanda pun Sumitro muda gerah dengan fasisme. Ia pun bergabungdengan gerakan bawah tanah anti fasis Jerman.Menjadi Menteri dan Terlibat PRRI“Sejak 1937 belajar di Sekolah Tinggi Ekonomi Rotterdam, Sumitro tidak mengikuti dari dekatpergerakan nasional. Akibatnya, konsepnya berkisar pada Indonesia Merdeka yang terikat denganKerajaan Belanda dalam sebuah Uni,” tulis Rosihan Anwar dalam In Memoriam: Mengenang yangWafat (2002:332).Ketika pertama kali bertemu dengan Sumitro, Rosihan Anwar melihat sosok doktor ekonomi mudayang tampak kurang percaya diri. Setelah kembali ke Indonesia pada 1946, Perdana Menteri SutanSjahrir mengangkatnya sebagai staf, dan diterima pula menjadi bagian dari Partai Sosialis yangdipimpin Sjahrir bersama Amir Sjarifuddin.Ketika Republik butuh uang, Sumitro dijadikan direktur utama Banking Trading Center (BTC) yangberdagang di luar negeri. Setelah sempat menjadi kuasa usaha RI di Washington DC, Sumitrokembali ke Indonesia. Selain pekerjaan tersebut, ia juga menjadi salah satu pengajar ekonomi diUniversitas Indonesia (UI). Dalam buku Apa dan Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1981-1982 (1982:134) disebutkan bahwa dirinya adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas EkonomiUI.Di masa demokrasi liberal, Sumitro pernah dijadikan Menteri Perdagangan dan Perindustrian (1950-1951) dan juga Menteri Keuangan (1952-1953).Ketika masih belajar Belanda, Sumitro bertemu dengan Dora Marie Sigar yang kemudian menjadiistrinya. Perempuan itu berdarah Minahasa yang ditemuinya dalam sebuah acara yang diadakan olehIndonesia Christen Jongeren (Mahasiswa Kristen Indonesia)LANJUTANNYA DU GAMBAR​​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

BAB : Teks Biografi

"Sumitro Djojohadikusumo"

Analisis struktur :

=> ORIENTASI

berisikan pengenalan awal tentang tokoh

"Sumitro Djojohadikusumo pernah jadi menteri di zaman Sukarno dan Soeharto. Meski demikian, ia tak

segan bersikap berseberangan dengan pemerintah.

Ketika masih muda, Sumitro Djojohadikusumo bin Margono Djojohadikusumo begitu haus

petualangan. Adrenalinnya terbilang tinggi. Waktu pecah perang saudara di Spanyol, ia ingin turut

serta. Sumitro yang saat itu baru berusia 20 tahun, sangat ingin bergabung dengan Brigade

Internasional untuk melawan kubu Jenderal Franco.

Sosialisme begitu menarik bagi Sumitro muda. Keinginannya ikut serta dalam Brigade Internasional

juga karena persahabatannya dengan pengarang Perancis, Andre Malraux—yang rela jadi pilot pos

sukarelawan untuk kelompok Republik."

=> PERISTIWA PENTING

berisi informasi latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya

"Seperti terdapat dalam biografinya Sumitro Djojohadikusumo: Jejak Perlawanan Begawan

Pejuang (2000:15), ia sempat dilatih militer secara singkat di Catalonia. Namun harapannya masuk

Brigade Internasional ditolak karena usianya belum genap 21 tahun.

sampai---------------

soemitro jadi orang penting, orde baru menjadikanya sebagai Mentri perdagangan (1968 - 1972) dan Mentri negara riset (1972 -1978).

=> REORIENTASI

berisi pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa

"ketika Soemitro kembali ke indonesia, anak anaknya sudah beranjak dewasa dan mendapat pendidikan yang cukup

sampai-------- selesai

karakter tokoh :

=> TEGAS (Sumitro Djojohadikusumo pernah jadi menteri di zaman Sukarno dan Soeharto. Meski demikian, ia tak segan bersikap berseberangan dengan pemerintah).

=> BERANI (Adrenalinnya terbilang tinggi. Waktu pecah perang saudara di Spanyol, ia ingin turut)

=> RELA BERKORBAN (Sumitro yang saat itu baru berusia 20 tahun, sangat ingin bergabung dengan Brigade Internasional untuk melawan kubu Jenderal Franco).

=> SETIAKAWAN (persahabatannya dengan pengarang Perancis, Andre Malraux—yang rela jadi pilot pos sukarelawan untuk kelompok Republik).

=> KURANG PERCAYA DIRI (Ketika pertama kali bertemu dengan Sumitro, Rosihan Anwar melihat sosok doktor ekonomi muda yang tampak kurang percaya diri).

=> SOSIALISME (Sosialisme begitu menarik bagi Sumitro muda).

#belajarbersamabrainly

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ahmadhainfijaruniam dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 02 Jul 21