Penelitian yang dijadikan referensi yaitu penelitian yang berjudul "Community Health Centre (CHC) Strengthening and HIV-related Services Integration in Bali Province, Indonesia: A Policy Analysis" yang ditulis oleh I Nyoman Sutarsa dan Simon Barraclough.

• Latar belakang penelitian : kegiatan mengendalikan HIV di Bali dilakukan oleh suatu organisasi yang mengandalkan dana dari pendonor dan kurangnya integrasi untuk disosialisasikan. Saat ini Bali sedang menggunakan exit strategy dan menekankan pada kebijakan integrasi
• Tujuan Penelitian : Untuk mengeksplorasi strategi yang memungkinkan integrasi layanan HIV masuk kedalam program kesehatan yang ada di Bali
• Metode penelitian : desain kualitatif dengan mewawancarai 10 orang
• Hasil penelitian : adanya hambatan integrasi berupa kurangnya infrastruktur dan dana, kurangnya hubungan program di puskesmas dan lintas sektoral, pergantian rotasi staff tinggi, kurangnya keterampilan dan pelatihan, kurangnya insentif, dan rendahnya kesadaran masyarakat akan layanan HIV di puskesmas
• Kesimpulan penelitian : ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk kebijakan integrasi ini yaitu pendanaan HIV bisa dikumpulkan di dinas kesehatan yang kemudian didistribusikan ke puskesmas, diadakannya pelatihan tentang HIV kepada staff puskesmas, dan puskesmas bekerjasama dengan konselor untuk meningkatkan kesadaran layanan HIV
• Kata kunci : HIV/AIDS, integration, policy, community health centre, Puskesmas, barriers, health system strengthening

Pembahasan

Menyusunkembaliabstrak penelitiantersebut ke dalamBahasa Indonesia yaitu sebagai berikut :

Kegiatan pengendalian HIV di Bali dilakukan oleh suatu organisasi yang mana masih mengandalkan dana dari pendonor dan kurangnya integrasi untuk disosialisasikan. Saat ini Bali sedang menggunakan exit strategy dan menekankan pada kebijakan integrasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi strategi yang memungkinkan integrasi layanan HIV masuk kedalam program kesehatan yang ada di Bali. Metode yang digunakan yaitu desain kualitatif dengan wawancara mendalam ke 10 orang untuk mengeksplor sudut pandang pembuat kebijakan. Hasilnya adalah adanya hambatan integrasi berupa kurangnya infrastruktur dan dana, kurangnya hubungan program di puskesmas dan lintas sektoral, pergantian rotasi staff yang tinggi, kurangnya keterampilan dan pelatihan, kurangnya insentif, dan rendahnya kesadaran masyarakat akan layanan HIV di puskesmas. Sehingga ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk kebijakan integrasi ini yaitu pendanaan HIV bisa dikumpulkan di dinas kesehatan yang kemudian didistribusikan ke puskesmas berdasarkan kapasitas dan kebutuhan, diadakannya pelatihan tentang HIV kepada staff puskesmas, dan puskesmas bekerjasama dengan konselor untuk meningkatkan kesadaran layanan HIV.

Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang metodologi penelitian pada yomemimo.com/tugas/2809350

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1