Jawaban:

PENERAPAN KANTONG PLASTIK BERBAYAR DI INDONESIA

Mosi : Kantong plastik berbayar sebaiknya diterapkan di Indonesia

Moderator

Jumlah sampah plastik di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, pemerintah mulai menerapkan program pembatasan kantong plastik di sejumlah kota di Indonesia. Pembatasan ini dilakukan dengan cara menerapkan kantong plastik berbayar di beberapa pasar modern di Indonesia. Menurut kebijakan ini, masyarakat yang berbelanja di pasar-pasar modern diwajibkan untuk membayar Rp. 200,00 untuk satu kantong plastik yang digunakan. Tepatkah kebijakan ini?

Tim afirmasi

Kami dari tim afirmasi berpendapat bahwa kebijakan menerapkan kantong plastik berbayar perlu dilakukan mengingat jumlah sampah plastik di Indonesia yang menyentuh angka 7,2 juta ton. Dengan adanya kantong plastik berbayar, masyarakat akan berpikir untuk membawa kantong plastik sendiri atau menggunakan kantong ramah lingkungan ketika berbelanja di pasar-pasar modern.

Tim oposisi

Menurut kami, kebijakan kantong plastik berbayar tidak efektif mengurangi penggunaan kantong plastik oleh masyarakat. Apalagi kebijakan ini diujicobakan di pasar-pasar modern dan bukan pasar tradisional. Konsumen yang berbelanja di pasar modern adalah mereka yang berpenghasilan menengah ke atas sehingga mereka tidak mempermasalahkan membayar kantong plastik yang hanya sebesar Rp 200,-. Lain halnya jika kantong plastik dihargai mencapai Rp 5000,- atau Rp. 10.000 sebagaimana kantong ramah lingkungan yang juga dijual di pasar-pasar modern. Konsumen dari berbagai kalangan tentu akan berpikir ulang untuk menggunakan kantong plastik. Jika pemerintah ingin membatasi penggunaan kantong plastik, langkah yang tepat adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah plastik.

Tim netral

Kami dari tim netral berpendapat bahwa penerapan kantong plastik berbayar tidak efektif mengurangi sampah plastik. Hal ini disebabkan masyarakat masih sangat toleran dengan nominal harga yang dibayarkan. Selain itu, akan jauh lebih baik jika penerapan kantong plastik berbayar ini disinergikan dengan program lainnya antara lain sosialisasi tentang bahaya sampah plastik, mengubah pola perilaku masyarakat terhadap penggunaan plastik, dan memproduksi plastik yang mudah terurai.

Kesimpulan

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dapat disimpulkan bahwa penerapan kantong plastik berbayar di Indonesia tidak efektif mengurangi jumlah penggunaan plastik oleh masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan penerapan kantong plastik berbayar sebaiknya dibarengi dengan program lainnya yang mendukung satu sama lain seperti sosialisasi bahaya sampah plastik bagi lingkungan, sosialisasi pentingnya mengurangi jumlah penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, memproduksi plastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai.