Menyaksikan guyuran dari bawah lindungan halte bus, aku merasa tak

Berikut ini adalah pertanyaan dari devinagaluhlarasati pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Menyaksikan guyuran dari bawah lindungan halte bus, aku merasa tak berdaya. Aku hanya bisa memandang entah apa, tanpa pernah berbuat lain kecuali diam. Jauh di atas sana, langit kelabu, bertanda hujan akan cukup betah menyaksikanku. Andai aku tadi tidak terlambat, aku pasti sudah di bus bahkan mungkin sudah tidur nyenyak di kamar.Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerita di atas adalah...5 poin

Orang ketiga

Orang ketiga pengamat

Orang pertama pelaku utama

Orang pertama bukan pelaku utama

Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.Bukti bahwa kutipan novel tersebut berlatar waktu sore adalah.…

5 poin

Mentari meredup

Mentari di sebelah barat

Ketika kerumunan tidak bersama

Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu

Bacalah kutipan cerita berikut!Pagi ini tidak bisa lagi Timan tak marah. Kapal gratis ke Muara Baru masih belum bisa jalan, sementara Rahmat anaknya yang sekolah pada sebuah SD di Pluit tak mau berangkat dengan bus. Tapi tentu Timan mestinya ngerti. Dengan bus dari Marunda, Cilincing, ke Pluit, Penjaringan, jaraknya 10 km. Pukul berapakah Rahmat sampai di sekolah.Konflik pada kutipan cerita tersebut adalah ...

5 poin

sekolah yang jauh membuat timan bingung

angkutan gratis yang rusak rahmat tidak sekolah

kekhawatiran Timan atas keterlambatan Rahmat

jarak sekolah yang merepotkan siswanya

Bacalah penggalan novel berikut!Alangkah pedih hati Salamah. Marni sebenarnya ingin meminta sesuatu kepadanya. Tapi takut. Takut mengundang amarahnya. Tapi tidak sayangku, bisik Salamah dalam hati. Kau terlalu baik anakku. Kau tidak melawan jika aku tidak memberimu uang.... Kau tidak minta apa-apa karena kau tahu betul betapa ibumu ini melarat. Melarat sekali. Kau tidak pernah merengek minta dibelikan mainan. Anakku, ini yang membuat aku begitu terenyuh kepadamu. Kau begitu tabah menghadapi hidup kita yang sengsara ini, Marni...Watak tokoh Marni pada penggelan novel di atas adalah ...

5 poin

sabar dan tabah

setia dan taat

taat penuh perhatian

baik dan mulia

Bacalah kutipan novel berikut dengan saksamaDengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2)Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (3)”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...

5 poin

(1)

(2)

(3)

(4)

Bacalah kutipan novel berikut!Nyonya notaris sudah kesal menunggu Salamah di dekat mobilnya.“Lama sekali kau! Kami kesal menunggumu, Bik!” hardik nyonya itu.“Maaf, Nya,” jawab Salamah dengan tersengal-sengal. Peluhnya bercucuran membasahi badan. Alangkah beratnya terigu ini. Terigu yang nanti akan diolah oleh ibu notaris itu jadi kue-kue lezat. Salamah yang menggendong terigunya, dengan tersengal-sengal nafasnya, tak akan ikut menikmatinya.“Ayuh. Taruh di bagasi belakang. seperti keong jalanmu. Kau malas begitu tak usahlah kau bekerja. Pekerjaan apaan. Aku bisa pilih yang muda-muda.”Watak tokoh nyonya notaris pada kutipan novel di atas adalah ...

5 poin

lemah lembut

keras

penyabar

baik hati

Bacalah kutipan cerita berikut!"Maafkan saya, Rinda. Saya memang khilaf waktu itu," kataku pelan. Akhirnya muncul juga kata-kata itu setelah beberapa waktu tak jua ada keberanian untuk mengatakannya. Ya, aku memang harus minta maaf. Aku sadar, sikap dan kata-kataku tempo hari terhadapnya tentu saja telah membuatnya marah dan sakit hati. Dan kali ini aku sudah bersiap untuk menerima perlakuan dan makian paling kasar sekalipun dari mulut Rinda.Rinda diam sejenak, lalau memandangku tajam. Tetapi tak berapa lama, kulihat ekspresi Rinda seperti tengah menahan tawa.Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Orang pertama pelaku utama

mentari meredup

Sabar dan tabah

Bukti latar tempat (1)

Wataknya Keras

Saat kita melakukan kesalahan kita harus meminta maaf dan menyesali kesalahan tersebut

Maaf kalau salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh yuribkandraha56 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 14 Jun 21