Limbah kaca diambil dari toko kaca, toko barang bekas, dan tempat sampah. Limbahkaca tersebut dipotong-potong untuk membentuk suatu pola karya seni yang indah dengan
menggunakan lem. Gabungan dari serpihan kaca ini dikreasikan dalam bentuk kotak tisu,
kaca, vas bunga, kap lampu, jam dinding, kaligrafi, dan banyak lagi pola yang menarik.
Usaha yang dirintisnya sejak 2010 ini terus mengalami permintaan dari tahun ke tahun
dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga belasan juta rupiah tergantung ukuran dan
tingkat kesulitan. Pada proses pembuatannya memang dibutuhkan konsentrasi dan
ketelitian sendiri. Guna menyelesaikan satu buah karya biasanya membutuhkan waktu
minimal tiga hari. Setiap bulan rata-rata ada 15 karya yang mampu dipasarkan.
Ayo Berlatih
1. Kamu sudah membaca teks di atas dengan baik bukan?
2. Pengetahuan baru apa yang kamu dapatkan dari teks di atas?
3. Tuliskan pada buku tugasmu!​