• Fiksi

Persahabatan

Namaku Meri, asal Surabaya. Aku adalah mahasiswi semester 4 jurusan Manajemen Keuangan. Di masa SMA dulu, aku memiliki seorang teman baik yang setia berbagi suka dan duka selama 3 tahun di SMA tersebut, namanya Tia.

Sebenarnya, dia memang sahabatku sejak Sekolah Dasar, hanya saja ketika masuk tingkatan menengah, kami berpisah sementara sebab berbeda sekolah. Namun ketika SMA kami bersama kembali.

Tetapi, kebersamaan yang indah tak pula bertahan lama. Aku dan Tia kembali dipisahkan karena berbeda perguruan tinggi. Dia melanjutkan studi ke ibukota, sedangkan aku bertahan dan melanjutkannya di kampung halaman.

Singkat cerita, 2 tahun berlalu tanpa bertemu sekalipun. Meski selalu tersambung telepon dan media sosial, rasa rindu yang telah melimpah ruah takkan terbayar hanya lewat media maya saja, baik aku maupun dia.

Bulan Ramadhan 2019 telah sampai ke penghujung. Tia tetap melanjutkan kuliahnya karena waktu itu, bertepatan dengan KKN, sehingga tidak bisa pulang untuk menikmati bulan puasa dengan keluarganya di Surabaya.

• Nonfiksi

Albert Einstein

Einstein merupakan nama dari seorang lelaki jenius yang lahir di negara Jerman, tanggal 14 Maret 1879 silam. Beliau dilahirkan di kota Ulm Wurttemberg. Orangtuanya, Hermann Einstein merupakan seorang penjual ranjang bulu, dan Pauline merupakan pekerja elektorkimia.

Di usianya yang 5 tahun, Bapaknya memberikan Einstein kecil kompas kantung. Kemudian dia mulai menyadari bahwa ada sesuatu diruang kosong dalam alam semesta yang beraksi terhadap jarum di kompas. Hal inilah yang menginspirasi dalam hidupnya.

Einstein kecil dikenal sebagai autis. Dia suka menyendiri dan orangnya pendiam. Akan tetapi secara akedemik dirinya tidak memiliki kekurangan. Ketika remaja beliau berhasil lulus dari Eidgenoessische Technische Hochscule.

Tahun 1900, beliau memperoleh status sebagai Warga Negara Swiss serta mendapat kans mengajar di Eidgenoessische Technische Hochscule. Hasil karyanya sangat banyak dalam bidang fisika. Kemudian tahun 1921 beliau mendapatkan penghargaan Nobel Fisika karena Teorinya mengenai efek foto elektrik dan pengabdiannya bagi Fisika Teoritis.

Einsten tercatat meninggal dunia pada tanggal 18 April 1955. Beliau telah mewariskan beragam karya yang mengubah dunia. Akan tetapi, terdapat salah satu penyesalan terbesarnya mengenai teori relativitas. Teorinya ternyata dimanfaatkan untuk inspirasi pembuatan bom atom yang menghancurkan Jepang dikala itu.