Kerjakan tugas berikut dengan benar! Baca dan cermatilah teks prosedur berikut, kemudian identifikasilah struktur dan ciri kebahasaan dalam teks prosedur tersebut. Kerjakan dengan rapi di buku tugas Anda dan kumpulkan kepada guru untuk mendapatkan penilaian. Cara Membuat Batik Tulis Pembuatan batik tulis membutuhkan teknik, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi. Namun, sebagai warisan budaya yang agung, batik perlu dijaga dan dilestarikan. Dengan latihan yang tekun dan semangat melestarikan budaya, semua orang bisa belajar membuat batik tulis. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik tulis tidaklah rumit. Meskipun begitu pembuatan batik memerlukan ketelitian dan kesabaran. Alat dan bahan serta langkah-langkah pembuatan batik tulis dapat dijabarkan sebagai berikut. 1. Alat dan bahan pembuatan batik tulis Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik tulis. a. Canting (alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik) b. Pensil pola c. Kain mori putih (kain sutra atau kain katun) d. Lilin malam (wax) e. Kompor atau alat pemanas lilin malam f. Bahan pewarna kain 2. Langkah-langkah pembuatan batik tulis Membuat batik tulis dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut. a. Siapkan kain mori/sutra, kemudian buatlah motif di atas kain tersebut dengan menggunakan pensil. b. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan dengan posisi melebar untuk memudahkan proses membatik.c. Panaskan malam/lilin ke dalam wajan dengan api kecil sampai malam/lilin mencair sempurna. Untuk menjaga agar suhu kompor/anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil. d. Ambil sedikit malam yang sudah cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar agar tidak terlalu panas, kemudian torehkan canting pada kain mengikuti pola motif yang telah dibuat. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada malam yang menetes di atas permukaan kain karena akan memengaruhi hasil motif batik. Gunakan canting untuk motif halus dan kuas untuk motif berukuran besar. Proses ini bertujuan agar pada saat pencelupan bahan/kain ke dalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam tidak terkena pewarna. e. Setelah semua motif yang tidak ingin diberi warna tertutup oleh malam/lilin, kemudian celupkan kain ke dalam larutan pewarna. Proses ini merupakan pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam. Sebaiknya, pencelupan dimulai dari warna- warna muda, kemudian dilanjutkan dengan warna yang lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya. f. Jemur kain yang telah diwarnai sampai kering. Setelah kain mengering, kemudian lakukan proses pelorodan. Pelorodan dilakukan dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain direbus dengan air yang telah diberi soda abu. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan malam sehingga motif yang telah digambar menjadi terlihat jelas. Jika batik yang dibuat mengandung beberapa warna, proses dapat diulang beberapa kali tergantung jumlah warna yang diinginkan. g. Setelah kain bersih dari malam, lakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan malam, pewarnaan kedua, dan seterusnya. Ulangi langkah ini seperti proses sebelumnya sebanyak jumlah warna yang diinginkan. h. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelunturan. i. Proses terakhir rendam batik dalam air dingin dan jemur sebelum dapat dipakai. Belajar membatik memang memerlukan ketelitian dan kecermatan. Meskipun sulit, tidak ada salahnya mencoba meningkatkan kreativitas dengan membatik. Dengan membatik, Anda dapat berkreasi sekaligus melestarikan budaya dan tradisi warisan nenek moyang. Dikutip dengan​