Setelah didengarnya kata ayahanda demikian itu, tiadalah ia berlayar jauh-jauh lagi

Berikut ini adalah pertanyaan dari lalaland1239 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Setelah didengarnya kata ayahanda demikian itu, tiadalah ia berlayarjauh-jauh lagi si Tajan itu, selalu dari Piabung lalu ke negeri Bantan saja
pelayarannya, ada hingga semusim lamanya. Maka digelari orang si Tajan
Nahkoda Muda. Itulah gelarnya, melainkan tiada lain kerjanya berlayar pada
tiap-tiap musim membawa lada lalu ke Bantan.
Syahdan ada empat lima musim ia berlayar itu , maka bapaknya sakit terlalu
keras. Maka dipanggilnya anakanda itu, demikian katanya Nahkoda
Mangkuta kepada Anakanda Nahkoda Muda: "Hai anakku dan buah hatiku
dan cahaya mataku, melainkan pegang petaruhku, ya anakku, baik-baik!
Jikalau hukum Allah kepadaku, sepeninggalku mati jangan anakku membuat
utang! Jikalau tiada modal berlayar, kayu di rimba potong, jual buat modal,
ikan di laut pancing, jualkan buat modal berlayar. Jangan anakku berani
berutang kepada raja-raja atau kepada Kompeni atau pada orang banyak. Itu
pesanku, ya anakku!"

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jangan Durhaka Kepada Orang Tua

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh daffasafikri12 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 08 Jun 21