Penjelasan:

Nomer 6

1. Yadi berjalan dengan gagah. Di depan Gedung Budaya ia berhenti. Yadi meihat di antara para tentara itu ada sosok pendek sebaya dirinya. Wajahnya hitam seperti orang utan dan kedua tangannya menggapai-gapai.

2. Sosok itu melangkah maju, semakin jelas kelihatan taringnya yang putih dan ia mengeluarkan bunyi "gerrr...gerrr gerr Jantung Yadi berdegub keras dan tak ayal lagi berteriak,'hantuu....hantuuu....hantuu!'

3. Mendengar jeritan Yadi, Mul dan Pino lari. Yadi menyusul di belakangnya sampai di dekat gerobak tukang mi rebus. Yadi mengatakan kepada tukang mi rebus bahwa ada hantu di gepan Gedung Budaya. Menurut tukang mi rebus daerah itu memang angker

Nomer 7

1. Yadi, Pino, dan Mul akhirnya makan mi rebus dan bayar sendiri sendiri. Namun, ketika mi baru dihidangkan, Umar membawa plastik. besar. Ia pulang dari rumah Tante Eni dan mampir ke Gedung Budaya untuk melihat hasil uji coba keberanian temannya dan akan mentraktir temann-temannya.

2. Pino menanyakan apa yang dibawa Umar dalam plastik besar yang dibawanya. Umar mengeluarkan topeng wajah monyet yang sedang menyeringai sambil memandang Yadi penuh arti. Yadi tersenyum kecut.

Nomer 8

1. Sepulang sekolah Umar dan Ydi melewati Gedung Budaya. Di sana sedang ada pameran seni rupa. Di halaman gedung berdiri sekelompok patung tentara yang sedang melangkah ke depan. Masing-masing menggendong mayat. Patung-patung itu tampak hidup.

2. Umar dan Yadi memuji para perupa tersebut. Jika orang tidak tahu sedang ada pameran, orang akan sangat terkejut. 3. Yadi berencana nanti malam akan mengajak Pino dan Mul untuk

menaku-nakuti mereka namun Umar kurang setuju dan beralasan nanti malam disuruh ibunya mengantar uang arisan.

Nomer 9

Pino