Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?Oleh: Santi HendriyetiDi ujung Gang Pinus, Pak

Berikut ini adalah pertanyaan dari dombapercobaan pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Pantaskah Ia Menjadi Pemimpin?Oleh: Santi Hendriyeti

Di ujung Gang Pinus, Pak Sabar duduk terkantuk di becaknya. Belum ada penumpang
yang membutuhkan jasanya untuk mengayuh. Biasanya, ketika waktu kepulangan SD
Tunas Bangsa tiba, ia dan teman-teman akan didatangi banyak penumpang. Mengisi
waktu istirahat seperti ini, biasanya Pak Sabar dan teman-teman tukang becak lain
tidur bersantai atau bercengkerama.
“Waduh, repot nih! Gang Secang sekarang dijadikan satu arah. Ada rambu dilarang
masuk di depan gang.” Pak Gimin yang baru tiba mengabari teman-temannya.
“Wah, iya repot tuh! Anak SD Tunas Bangsa kan banyak yang tinggal di Perumahan
Nusantara. Untuk mengantarnya, akan lebih cepat jika kita lewat Gang Secang,” Pak
Udi menanggapi. “Masa sih kita harus berputar ke Jalan Mangga Besar?” tambahnya
“Ya, tidak perlu repot begitu. Tidak perlu berputar. Kita kan hanya mengendarai becak.
Masuk saja menyelip di Gang Secang. Polisi pasti tidak tega menangkap kita jika
sudah melihat kita basah oleh keringat,” tanggap Pak Alam.
Mendengar ramai percakapan teman-temannya, Pak Sabar berusaha bangun dari
kantuknya.
“Hei.. sejak kapan aturan untuk becak berbeda dengan aturan untuk kendaraan lain?”
ujarnya. “Ya sama saja, kalau sudah ada rambu dilarang masuk, kita harus mencari
jalan lain.” tambahnya. “Pasti ada maksudnya, mengapa gang itu dijadikan satu arah.
Setahu saya, Gang Secang sempit. Sering terjadi kemacetan, bahkan kecelakaan
karena kendaraan yang berpapasan,” kata Pak Sabar panjang lebar.
“Jadi, kau mau berputar jauh dan menambah pegal kakimu?” tanya Pak Alam.
“Ya, mau tidak mau. Aturan tetap aturan, jangan pernah membuat alasan untuk
melanggarnya. Walaupun tidak ditangkap polisi, kita tetap saja melanggar aturan.”
“Apalagi kalau penumpang kita anak SD Tunas Bangsa. Malu, karena kita akan
menjadi contoh yang tidak baik. Belum lagi, jika justru si anak yang menegur kita.
Lebih malu lagi!” Pak Sabar menjawab dengan cepat.
Teman-temannya terdiam. Tidak ada lagi yang membantah. Siang itu, ketika ramai
pelanggan becak dari SD Tunas Bangsa, barisan becak berjalan perlahan. Tak satu
pun melanggar larangan masuk di Gang Secang. Mereka berjalan memutar, walau
Pak Sabar tidak berada di paling depan.
Itulah Pak Sabar. Bukan sekali dua kali ia menjadi panutan. Walau tak pernah ia
ditunjuk menjadi pemimpin, sikap disiplinnya diamati teman-temannya.Tak pernah ia
hiraukan godaan, bahkan langkah tegasnya seringkali ditiru teman-temannya.
Menurutmu, pantaskah ia menjadi pemimpin?

buat kesimpulan dari teks tersebut

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Kesimpulan : Pak Sabar memiliki sifat disiplin yang membutnya pantas menjadi pemimpin.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh gigidkece dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 31 May 21