In the past few decades, the way we shop has

Berikut ini adalah pertanyaan dari guswahyu34 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

In the past few decades, the way we shop has changed dramatically. We used to buy our goods in traditional shops, on the high street or in department stores. Now, customers are increasingly buying online, where they can order whatever they want directly to their door with the click of a mouse. One in seven sales are now made online and studies suggest that by 2021, global online retail will reach an enormous US$4.8 trillion. Currently, as companies race to improve their internet shopping experience, the trend towards shopping online is predicted to continue.But what is the impact of all this online shopping on the environment? First, researchers estimated that shopping at brick-and-mortar stores for frequently bought items such as toilet paper, shampoo and toothpaste, often results in less greenhouse gas emissions than ordering the products from a company that only sells through the internet. The main reason is because of how people shop online: Many buy items online frequently -- but they only buy a few items per purchase. In addition, frequent online purchases produce more packaging waste, and online items tend to come from different distribution centers. Both factors result in higher greenhouse gas emissions per item. Furthermore, The team modeled their research on the movement of goods from the factory all the way through to the end consumer. They then specifically focused on the part of the retail supply chain called "the last mile" delivery: the distance between a store to a customer, or in the case of online shopping, the distance between the distribution center for the goods to the customer.
Answer the following questions.
1. What are the time signals mentioned in paragraph one?
2. Identify the listing markers in paragraph two. ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Dalam beberapa dekade terakhir, cara kami berbelanja telah berubah secara dramatis. Kami biasa membeli barang-barang kami di toko-toko tradisional, di jalan raya atau di toserba. Sekarang, pelanggan semakin membeli secara online, di mana mereka dapat memesan apa pun yang mereka inginkan langsung ke pintu mereka dengan klik mouse. Satu dari tujuh penjualan sekarang dibuat secara online dan penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2021, ritel online global akan mencapai US$4,8 triliun. Saat ini, perusahaan berlomba untuk meningkatkan pengalaman belanja internet mereka, tren belanja online diprediksikan akan terus berlanjut. Tapi apa dampak dari semua ini belanja online pada lingkungan? Pertama, para peneliti memperkirakan bahwa berbelanja di toko batu bata dan semen untuk barang-barang yang sering dibeli seperti kertas toilet, sampo dan pasta gigi, sering kali menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca daripada memesan produk dari perusahaan yang hanya dijual lewat internet. Alasan utamanya adalah karena cara orang berbelanja online: banyak orang sering membeli barang secara online -- tetapi mereka hanya membeli beberapa barang per pembelian. Selain itu, pembelian yang sering dilakukan di internet menghasilkan lebih banyak limbah kemasan, dan barang di internet cenderung berasal dari pusat-pusat distribusi yang berbeda. Kedua faktor ini menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi per item. Selain itu, tim menmodel penelitian mereka pada pergerakan barang dari pabrik sampai ke konsumen. Mereka kemudian secara khusus berfokus pada bagian dari rantai suplai ritel yang disebut pengiriman "mil terakhir" : jarak antara st

di artikan kah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hpvivo546 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 14 Feb 22