Berikut ini adalah pertanyaan dari dinatariyan317 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Berikut ini adalah jenis dan penjelasan pungtuasi pada Bahasa Indonesia:
Titik (.)
Titik atau perhentian akhir biasanya dilambangkan dengan (.).
Titik lazim digunakan untuk menyatakan akhir dari sebuah tutur ataau kalimat.
Kalimat tanya dan kalimat perintah atau seru mengandung pula pengertian perhentian akhir, yaitu berakhirnya suatu tutur, maka tanda tanya dan tanda seru yang dipergunakan dalam kalimat tersebut selalu mengandung sebuah tanda titik.
Semua singkatan kata yang mempergunakan inisial atau akronim tidak mempergunakan titik. Misal, MPR, DPR, ABRI, Hankam, Lemhanas, dan sebagainya.
Tanda titik dipergunakan untuk memisahkan angka ribun, jutaan, dan seterusnya yang menunjukkan jumlah.
Koma (,)
Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya
Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Seperti: oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi.
dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam suatu kalimat.
Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Titik Koma (;)
sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Titik Dua (:)
Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dab ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) di antara nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
Tanda Hubung (-)
menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
menyanbung unsur-unsur kata ulang.
menyanbung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
dipakai untuk menguraikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Tanda Pisah (-) ditulis tebal
dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.
Menegaskan adanya keterangan aposisi (keterangan pengganti) atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi jelas.
Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Tanda Elips (…)
dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Tanda Tanya (?)
dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Tanda Seru (!)
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Tanda Kurung ((…))
mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicara.
Mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Tanda Kurung Siku ([…])
Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda Petik (“…”)
mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bacaan tertulis lainnya.
Mengapit judul syair, karangan atau bab buku, yang dipakai dalam kalimat.
Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
Tanda Garis Miring (/)
dipakai di dalam nomr surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
sebagai pengganti kata atau, tiap.
Tanda Penyingkatan atau Apostrof (`)
Pembahasan
Pungtuasi ialah simbol atau tanda yang secara konvesional disepakati bersama oleh masyarakat pengguna bahasa sebagai pencerminan kembali bahasa lisan dalam bentuk aneka simbol (lambang) tulisan.simbol-simbol itu mewakili berbagai bentuk ekspresi dengan perbedaan variasi kecepatan, keras lembut serta intonasi (lagu kalimat) yang berlainan.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh besamudra dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 26 Jul 21