Berikut ini adalah pertanyaan dari sunghooniegf pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Di sebuah desa ada seorang anak perempuan umurnyakira-kira 13 sampai 16 tahun. Dia seorang anak yang cantik juga pintar tapi
sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang
menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu.
Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah,
tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia
menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang
cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini
kepada ibunya. “Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah,
kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek
berjalan kaki”.
Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang
selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup
enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak
pernah lepas dari masalah.
Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang
selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia
mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci
dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas
yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran
dengan apa yang sedang dilakukan ibunya.
“Untuk apa air garam itu bu?” Sang Ibu pun
berkata, “sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas”. Anak itu
pun meminumnya dan mengeluh, “rasanya sangat asin bu!”, Ibunya kemudian
menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. “Rasanya asin
bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi” Kata anak itu dengan nada
penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak
jauh dari rumah mereka.
“Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke
dalam danau itu!”. Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan
segenggam garam ke dalam danau. “Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku
melemparkan garam ke danau?”. Sang ibu kemudian berkata, “Nak, kamu adalah anak
yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan
segenggam garam ke dalamnya?” dengan spontan anak itu menjawab, “Tentu saja
rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan
semua ini?”
Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa
garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah
setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah
itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah
akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa
masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun.
Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini
mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah
itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya
dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan
mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur.
tentukan alur cerita tersebut!
sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang
menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu.
Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah,
tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia
menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang
cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini
kepada ibunya. “Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah,
kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek
berjalan kaki”.
Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang
selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup
enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak
pernah lepas dari masalah.
Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang
selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia
mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci
dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas
yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran
dengan apa yang sedang dilakukan ibunya.
“Untuk apa air garam itu bu?” Sang Ibu pun
berkata, “sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas”. Anak itu
pun meminumnya dan mengeluh, “rasanya sangat asin bu!”, Ibunya kemudian
menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. “Rasanya asin
bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi” Kata anak itu dengan nada
penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak
jauh dari rumah mereka.
“Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke
dalam danau itu!”. Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan
segenggam garam ke dalam danau. “Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku
melemparkan garam ke danau?”. Sang ibu kemudian berkata, “Nak, kamu adalah anak
yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan
segenggam garam ke dalamnya?” dengan spontan anak itu menjawab, “Tentu saja
rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan
semua ini?”
Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa
garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah
setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah
itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah
akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa
masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun.
Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini
mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah
itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya
dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan
mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur.
tentukan alur cerita tersebut!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
terima nasib
Penjelasan:
karena nasib manusi sudah di takdirkan
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ecolmerkocol dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 23 May 22