Berikut ini adalah pertanyaan dari nakhlahal pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
omunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa
Home 100 Cerpen Terbaru Cerpen Pilihan Cerpen of The Month Top Authors Film Cerpenmu Kirim Cerpen Kontak Kami
Di Makassar
Cerpen Karangan: Muhammad Riandy
Kategori: Cerpen Kehidupan
Lolos moderasi pada: 23 August 2016
Aku mungkin telah mengubah hidupnya. Aku mungkin telah membuatnya menjadi seseorang yang tidak pernah aku inginkan. Bandung, Jakarta, dan Medan. Semua tempat sudah kami kunjungi tetapi sama sekali tidak ada tujuan untuk bersenang-senang. Namun, aku melihat sedikit senyuman pada saat kami berada di Jakarta dan itu pun hanya sesaat. Aku tahu betapa sulitnya untuk beradaptasi dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya jika hanya berbataskan dua bulan saja.
Aku tidak tidak pernah melihat Luki semurung ini sesaat kami tiba di Bandara Hasanudin. Angin disini cukup dingin, tetapi tetap saja tidak ada alasan untuknya harus murung seperti itu. Tatapannya begitu kosong saat ia melihat para penjemput maupun taksi bandara yang mencoba membujuk kami, tapi gerak badannya tidak menunjukkan emosi apapun dan menghiraukan orang-orang di sekitarnya. Aku hanya dapat melihat mukanya semakin mengecil ditambah dengan rambut gondrong ikalnya semenjak kami berpergian.
Aku mencoba mengajaknya makan meskipun aku tahu dia sudah kehilangan nafsu makannya semenjak minggu terakhir kami di Medan. Namun, dia terlihat pasrah dan mungkin sudah mulai mencoba melupakan apa yang terjadi disana.
“Kenapa ke sini?” tanyanya dengan penuh heran setelah kami duduk di salah satu Rumah Makan Padang di bandara.
“Disini murah.”
“Bukan. Kenapa ke Makassar?” tanyanya dengan menunjukkan matanya yang bulat, tapi, sayangnya, suaranya mulai sedikit serak. Mungkin itu karena dia terlalu bersemangat saat kami di Bandung dan Jakarta, dan dia mulai tidak mengurus dirinya lagi setelahnya.
“Ini kampung halamanku, Ki” jawabku, “Aku sudah mencoba mengajakmu kesini sebelum kita ke Jakarta atau ke Medan.”
“Oh ya?” tanyanya tapi yang kulihat dari tatapannya hanyalah keputusasaan setelah aku memberitahukan hal tersebut.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nababanjelita110507 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 05 Jul 21