Seorang anak bertanya kepada ayahnya,"ayah, apakah aku boleh menanyakan satu hal?". Ayahnya pun menjawab,"ya, silakan". sang anak bertanya demikian,"berapa banyak gaji ayah dalam satu jam?". sang ayah berkata,"untuk apa kamu menanyakan hal seperti itu?". sang anak menjawab ayahnya,"aku hanya ingin tahu, ayah". Sang ayah akhirnya menjawab pertanyaan anaknya,"kalau kamu memang ingin tahu, ayah digaji Rp 100.000 dalam satu jam". sang anak lalu berkata setelah terdiam beberapa saat,"apakah aku boleh meminjam uang ayah sebesar Rp 50.000?". Sang ayah sangat marah mendengar perkataan anaknya itu dan berkata,"jadi kamu hanya bertanya untuk meminta uang? ayah bekerja keras setiap hari untuk menafkahi keluarga kita dan bukan hanya untuk kamu membeli mainan atau barang-barang tidak berguna lainnya! sebaiknya kamu masuk ke kamarmu sekarang!". sang anak lalu masuk ke kamarnya. setelah beberapa saat,kemarahan ayah mulai mereda dan dia masuk ke kamar anaknya. dia berkata,"apakah kamu sudah tidur, nak?". sang anak menjawab,"tidak,yah. aku belum tidur". sang ayah mendekati anaknya dan berkata,"mungkin sebelumnya ayah terlalu keras kepadamu. mungkin ada sesuatu yang benar-benar kamu butuhkan, ini uang yang kamu minta". sang anak dengan gembira berkata,"oh, terimakasih banyak, ayah". dia pun segera bangun, membalik bantalnya, dan mengambil uang Rp 50.000. melihat hal itu, sang ayah kembali marah dan berkata,"kenapa kamu meminta uang padahal kamu sudah mempunyainya?". sang anak menjawab,"ayah berkata bahwa ayah dibayar Rp 100.000 untuk bekerja selama satu jam. aku menyadari bahwa uangku tidak cukup, jadi aku meminjam uang kepada ayah. sekarang aku sudah mempunyai cukup uang, bisakah aku membeli waktu ayah selama satu jam? aku ingin menghabiskan waktu bersama ayah". sang ayah terdiam, dan dengan sedih berkata,"maafkan ayah,nak. ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan ayah sehingga ayah melupakan waktu bersama keluarga".1. Apakah pesan moral dari cerita tersebut?

2. Bagaimanakah watak sang ayah?​