Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh rakyat mendapat hak yang sama ternyata masih milik segolongan orang tertentu. Setiap tahun ajaran baru selalu muncul keganjilan berulang-ulang, yaitu kebingungan orang tua dalam mencari sekolah untuk anaknya. Ternyata, keganjilan itu muncul karena masalah lama belum tuntas. Standardisasi sekolah masih belum jelas hingga menimbulkan kasta-kasta dalam pendidikan. Sistem kasta tersebut membuat para orang tua berlomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. Bahkan mereka rela mengeluarkan biaya besar agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit. Sementara, banyak siswa yang tidak bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai melainkan mereka tidak mampu membayar biaya seolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan di Indonesia.kepada siapakah penulis berpihak pada teks diatas??​