Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia

Berikut ini adalah pertanyaan dari patragenta3 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh.Saat si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati

semua kejadian itu dalam diam.

Suatu hari si ayah memerhatikan anaknya

sedang membuat replika mainan kayu. "Sedang apa, sayang?" tanya ayah pada anaknya.

"Aku sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti." Ayah anak kecil itu langsung

Apakah kaidah kebahasaan dari teks anekdot tersebut?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Janganlah kita menistakan ayah dan ibu kita saat tua nanti, jangan memarahi mereka melainkan membatu mereka.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sianyluciapurnomo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 28 Jan 22