Berikut ini adalah pertanyaan dari syarahm504 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
(Tesis) Transparansi pemerintah dalam membuat peraturan perlu ditinjau ulang.
(Argumentasi) Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mencabut larangan ekspor benih lobser. Peraturan tersebut menimbulkan banyak kecaman publik karena pasar perdagangan lobster rata-rata dipegang kaum elit. Rupanya kecurigaan publik terbukti. Edhy ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus ekspor benih lobster pada 25 November 2020.
(Reinterasi) Melalui kasus ini, transparansi terkait peraturan yang ditetapkan pemerintah secara sewenang-wenang perlu diawasi dengan ketat.
Nama lain penegasan ulang adalah Reinterasi
Realita Hukum di Indonesia
Pernyataan Pendapat
Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur bagaimana para pelaku tindak kriminal dihukum berdasarkan undang-undang.
Tetapi, kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum yang sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di hadapan para koruptor.
Argumentasi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi mendapatkan hukuman yang lebih rendah dibandingkan para pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor yang menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.
Kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa sampai tewas. Namun, rasanya kita belum pernah dengar ada koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi mereka malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan senyumnya.
Penegasan Ulang Pendapat
Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan dengan rakyat kecil saja. Sebagai contoh, kita bisa mengingat kasus nenek Asyani.
Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam hukuman penjara sampai lima tahun. Jelas-jelas tidak adil apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para koruptor.
Parahnya Masalah Sampah di Indonesia
Pernyataan Pendapat
Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait masalah sampah yang terus berkembang dan belum dapat teratasi. Melihat perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem pengelolaannya.
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik, yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
Argumentasi
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan makin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah tentu akan terancam.
Sudah bukan rahasia lagi Indonesia adalah satu di antara pusat dari ekosistem laut dunia. Perairan Indonesia merupakan rumah dari 76 persen spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai spesies perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah plastik.
Selain dampak lingkungan, sampah plastik juga berisiko menekan kegiatan perekonomian Indonesia. Sebab, berdasarkan buku saku Kementerian Pariwisata, sektor pariwisata RI menyumbang sembilan persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2014.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia Internasional menilai daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali mencapai 2,29 juta sepanjang Januari-Mei 2019 atau 62 persen dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara.
Ketika potensi pariwisata tidak bisa digarap akibat hambatan faktor polusi, laju pertumbuhan ekonomi semakin sulit untuk diangkat dari kisaran lima persen seperti sekarang ini.
Penegasan Ulang Pendapat
Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan untuk terus bertumbuh. Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang tersebut bekembang di Indonesia. Selain itu, diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi antara pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.
Penjelasan:
Jadikan jawaban tercedas
Thank You
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh tanyuve dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 17 Jan 22