tulislah irama dari puisi yang berjudul Derai derai cemara ....please

Berikut ini adalah pertanyaan dari anjelaghiriany pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Tulislah irama dari puisi yang berjudul Derai derai cemara ....please bantuin gw, soalnya mau di kumpul bskk​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

“Derai-Derai Cemara” karya Chairil Anwar tidak sekedar bersifat transformatif atau hipogramatik, tetapi juga dialektis.

Benar bahwa dua baris sajak tersebut baik oleh penyair dalam sajak maupun oleh novelis dalam novel sama-sama dipergunakan untuk menggambarkan betapa dalam “penyerahan diri” manusia kepada Tuhan. Akan tetapi, aku lirik di dalam sajak digambarkan lebih tenang dan lebih dewasa dalam menghadapi segala hal, termasuk ketika ia harus menghadapi kematian. Sementara itu, di dalam novel, Olenka justru digambarkan sebagai figur yang penuh rasa sesal. Olenka merasa bahwa hidupnya hanyalah serangkaian kesengsaraan sehingga ia menyesal mengapa tidak mati saja ketika dirinya masih bayi. Itulah sebabnya, ia merasa takut dan cemas menghadapi kematian. Hal ini berbeda dengan sikap aku lirik di dalam sajak. Ungkapan “Aku sekarang orangnya bisa tahan” dan “Sudah lama bukan kanak lagi” menunjukkan bahwa aku lirik telah sadar dan siap menghadapi segala hal. Oleh sebab itu, ia sadar pula bahwa “hidup hanya menunda kekalahan”, karena bagaimanapun kita (manusia) pasti kalah, sehingga apa pun yang terjadi harus “diserahkan” sepenuhnya kepada Tuhan. Kalau sudah demikian, tidak perlu takut walaupun kematian segera menjemput.

Telah dikatakan bahwa di dalam konteks novel telah terjadi “penyelewengan” makna sajak. Kalau tindakan “penyerahan diri” di dalam sajak didukung oleh sikap penuh optimistik akibat dari penerimaannya terhadap adanya proses perubahan yang tidak terelakkan dalam diri manusia, tindakan “penyerahan diri” di dalam novel justru disertai dengan sikap dan rasa pesimistik akibat dari ketidaksadarannya akan proses perubahan dalam hidup. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gambaran “penyerahan diri” Olenka (kepada Tuhan) hanya ditampilkan sebagai sebuah gambaran “penyerahan semua”.

Penjelasan:

mempunyai makna tentang runtuhnya harapan tokoh sajak. Diawal kalimat menceritakan tentang cemara, cemara merupakan suatu jenis pepohonan dengan daun yan perjalanan hidup yang pasti akan selalu berakhir dan semua yang bernyawa pasti akan mati.

Bait kedua menggambarkan kedewasaan tokoh aku, yang digambarkan dari kalimat sudah berapa waktu aku bukan kanak lagi. Penggambaran tentang pandangan si tokkoh aku yang terjadi saat dia masih kanak dan tpandangan itu tidak relevan lagi ketika dia telah beranjak dewasa atau meninggalkan masa kanak-kanaknya.

Bait ketiga merupakan penggambaran si tokoh aku tentang sebuah keterasingan. Kata jauh menggambarkan tentang cita-cita si tokoh aku yang cemerlang, akan tetapi pada kenyataannya hidup selalu penuh penderitaan dan jauh dari apa yang diharapkan oleh si tokoh aku. Kalimat Hidup hanya menunda-nunda kekalahan merupakan sebuah penggambaran tentang keputusasaan tokoh, semacam kesimpulan yang diutarakan dengan sikap mengendap, yang sepenuhnya menerima proses perubahan dalam diri manusia yang memisahkannya dari masa lalunya.

Matriks, model, dan varian puisi Derai-derai cemara

Secara umum, puisi Derai-derai cemara merupakan penggambaran sebuah kesadaran tentang sebuah perjalanan hidup manusia dan rapuh. Setiap perjalanan manusia pasti akan berakhir. Semua yang bernyawa pasti akan mati apabila telah tiba pada waktunya.

Varian yang pertama merupakan keseluruhan bait pertama (//Cemara menderai sampai jauh / Terasa hari akan jadi malam / Ada beberapa dahan di tingkap merapuh / Dipukul angin yang terpendam //) Pohon cemara menggambarkan tentang sesuatu yang lemah, rapuh, sesuai dengan bentuk daun cemara yang kecil, meruncing mudah terhempas oleh angin yang bertiup. Malam identik dengan kesunyian, kegelapan, waktu istirahat dan akhir dari sebuah kejadian. Angin memberikan gambaran tentang segala cobaan dan kepahitan dalam hidup, yang menghempas kehidupan si tokoh pusi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bait pertama memberikan gambaran tentang akhir dari sebuah perjalanan hidup. Merupakan sebuah kesadaran tentang segala sesuatu yang terjadi di dunia ini penuh dengan cobaan dan semua yang ada didunia ini pasti akan berakhir, semua yang bernyawa juga pasti akan mati

Kode Kunci

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh riaalbe dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 10 Aug 21