Menolong Teman Adalah Tindakan TerpujiDina tidak masuk sekolah selama berhari-hari. Ia menderita penyakit tifus. Ia tidak dirawat di rumah sakit karena masalah biaya. Ia adalah anak yatim, dan ibunya hanya seorang buruh cuci. Nurdin adalah ketua kelas 4. Ia mengusulkan pada wali kelas untuk menggalang dana demi biaya berobat Dina. Wali kelas pun menanggapinya dengan baik. Usulan Nurdin tersebut segera dilaksanakan.

Ia meminta teman-temannya membuat barang kerajinan tangan untuk dijual. Sepulang sekolah, Nurdin berfikir kerajinan yang dapat ia buat. Lalu, ia mendapat sebuah ide untuk membuat boneka dari sisa kain batik. Kebetulan ibu Nurdin adalah seorang penjahit.

Keesokan harinya, Nurdin dan teman-temannya mengumpulkan barang kerajinan buatan mereka. Teman-teman Nurdin sangat kreatif. Ada yang membuat kipas anyaman, bingkai foto, dan masih banyak lagi. Nurdin yakin, dengan barang-barang tersebut akan terkumpul banyak uang. Uang itu rencananya akan digunakan untuk biaya berobat Dina.

Sepulang sekolah, mereka mengambil meja dari kelas dan diletakkan di depan sekolah. Mereka menyerukan kalimat-kalimat untuk menarik minat pembeli. Tak lama, banyak orang berkumpul untuk melihat dan membeli barang kerajinan tersebut. Uang penjualan barang kerajinan terkumpul cukup banyak. Keyakinan dan usaha anak-anak kelas empat membuahkan hasil. Uang tersebut dirasa cukup untuk membantu Dina. Mereka berharap Dina akan segera sembuh dan dapat berkumpul dengan mereka lagi.

Nurdin dan wali kelasnya mendatangi rumah Dina. Mereka menyerahkan uang yang telah dikumpulkan pada ibu Dina. Ibu Dina menerima uang tersebut dengan rasa haru. Dina segera dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Seminggu kemudian Dina sudah masuk di sekolah. Ia mengucapkan terima kasih pada teman-temannya. Carilah gagasan pokok dan gagasan pendukung dari tiap paragraf bacaan tersebut!​