Suatu hari di dasar laut si Kerang datang kepada ibunya sambil menangis. la tampak menahan sakit. Sang Ibu tampak bingung."Mengapa menangis, ada apa dengan tubuhmu?" sang Ibu tampak ingin meredakan tangis anaknya. Si Kerang kecil kembali menangis dengan suara tertahan, "Ibu, tubuhku dimasuki oleh sebutir pasir, rasanya sakit sekali," si Kerang itu meneruskan pengaduannya.
"Aku tak mampu menahannya, pasir itu masuk ke dalam cangkangku. Tolonglah, Bu. Tolong bukalah cangkangku. Aku tak mampu membukanya, rasanya sakit sekali.
" Sayang sekali, rupanya sang Ibu tak dapat memenuhi permintaan anaknya. Berhari-hari lamanya si Kerang kecil menahan sakit. Setiap hari pula ia berdoa agar bisa terlepas dari derita ini. la berharap sekali agar pasir itu dapat dikeluarkan dan terangkat dari dalam tubuhnya. Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun si Kerang kecil menangis. Cangkangnya itu tidak pernah terbuka. Pasir yang bersemayam di dalamnya pun semakin mengeras. Pasir itu membesar menjadi sebuah batu yang mengkristal.
Masa penantian si Kerang kecil pun berakhir. Pasiryangmenyakiti dirinya, kiniberubahmenjadi benda indah. la menjadi mutiara yang sangat indah.
1. Mengapa tokoh si Kerang merasa kesakitan?
2. Bagaimana sifat tokoh si Kerang?
3.Tulislah latar tempat dan waktu kutipan fabel tersebut!
4. Apa amanat dalam kutipan fabel tersebut? Jawaban: Amanat dalam kutipan fabel sebagai berikut.
5. Tema kutipan fabel tersebut adalah....