“Bodoh” karya Putu Wijaya berikut! Perusahaan Alung mendadak maju. Uang membanjir ke dalam hidupnya. Ia bersinar dan kukuh. Penghuninya berseri-seri. Alung sendiri dengan muka persegi, rambut yang separuh ubanan, tiba-tiba saja menarik. Senyumnya menjadi memikat dan kata-katanya senang didengarkan oleh orang lain.“saya tidak tahu, saya hanya mencoba-coba saja. Saya tidak punya ilmu apa-apa. Ini hanya nasib baik,” kata Alung kepada seorang wartawan ketengan yang mencoba mewawancarai sekaligus yang hendak menggaet amplop. Alung sama sekali tidak berusaha untuk memanggakan dirinya. Ia malah ketakutan karena tak terbiasa dengan uang banyak....(dalam Taufik Ismail, Dari Fansuri ke Handayani, 2001) Berdasarkan penggalan cerpen tersebut, ubahlah menjadi teks drama dengan tepat!