Clarissa Mirae Pratama atau lebih sering di panggil Rissa merupakan putri sulung dari Sanjaya Pratama dan Kiera Lee.Papa Rissa merupakan orang asli Bandung yang sekarang menjabat sebagai Ceo dari salah satu perusahan besar di Jakarta.Sedangkan mamanya merupakan keturunan Korea blasteran Jepang,Mamanya dulu merupakan mantan model dari salah satu brand kosmetik yang cukup terkenal di Korea Selatan.

Rissa lahir dari keluarga yang sangat kaya raya.Hidupnya benar-benar sempurna.Dari kecil Rissa hidup dengan bergelinang harta,tidak ada istilah kekurangan uang dalam hidupnya.Ditambah lagi papa dan mamanya sangat menyayanginya.Tetapi kehidupan sempurna itu tidak berlangsung lama.Rissa harus menelan kenyataan pahit bahwa ia harus kehilangan sosok yang sangat berharga di hidupnya yaitu,papanya. Pesawat yang di tumpangi oleh Papa Rissa mengalami kecelakaan,semua penumpang termasuk Papa Rissa meninggal dalam kejadian itu.Tidak cukup sampai di situ saja,belum genap 2 minggu Papa Rissa meninggal,tiba-tiba saja perusahan yang sudah di rintis keluarganya sejak lama mengalami kebangkrutan karena terlilit hutang yang sangat besar.Untuk melunasi utang tersebut mama Rissa terpaksa menjual rumah mereka.

"Rissa ada yang ingin mama bicarakan",ucap mama Rissa.

"Ada apa ma?",tanya Rissa.

"Mama ingin membicarakan apa?",sambung Rissa.

Mama Rissa mengehela nafas panjang.

"Risaa maafin mama,kita harus pindah besok",ucap mama Rissa dengan perasaan bersalah.

Rissa sangat terkejut mendengar pernyataan mamanya.Ia terdiam sekejap.Ia bertanya-tanya di dalam hatinya "Kenapa harus pindah?".Akhirnya Rissapun angkat bicara.

"Kenapa kita harus pindah ma?,kita kan tinggal di sini udah lama,lagian aku udah nyaman tinggal di sini",ucap Rissa penuh dengan tanda tanya .

"Rumah ini bukan milik kita lagi sayang,rumah ini sudah mama jual",ucap mama Rissa dengan tatapan yang mulai sayu.

"Apa maksud mama?!,mama kan tau rumah ini adalah peninggalan papa,kenapa mama jual?!,ucap Rissa dengan nada bicara yang mulai meninggi.Ia benar-benar tidak terima akan keputusan mamanya.

"Pokoknya ak ga mau pindah!",bentak Rissa dengan penuh kekesalan.

"Perusahan kita sudah bangkrut sayang,mama juga terpaksa menjual rumah ini untuk membayar utang-utang perusahan dan pesangon karyawan,mama harap kamu bisa mengerti dan menerima keputusan mama",ucap mama Rissa.

"Maaf ma,Rissa ga bermaksud membentak mama,tapi kita akan pindah kemana?",ucap Rissa dengan perasaaan bersalah.

"Kita akan pindah ke kampungan halamam mama di Korea,kebetulan di sana masih ada rumah peninggalan Appa mama (Dalam bahasa Indonesia Appa sama artinya dengan Ayah)",ucap mama Rissa.

Saat pertama kali pindah ke Korea.Itu menjadi hal yang sangat sulit bagi Rissa untuk beradaptasi dengan kerasnya kehidupan di sana.Selain itu Rissa tidak fasih berbahasa Korea dan juga tubuh Rissa susah menyesuaikan diri dengan musim di sana yang terus berganti.Tetapi seiringan waktu pelan-pelan Rissa dapat beradaptasi di sana dengan baik.

Tiga tahun berlalu.Tidak terasa sudah tiga tahun Rissa tinggal di Korea dan sudah tiga tahun juga papanya meninggalkan ia dan mamanya.Sekarang Rissa sudah menginjak kelas 2 SMA.Ia mulai berubah menjadi orang yang lebih dewasa.Ada alasan yang membuat dia menjadi lebih dewasa itu karena perubahan sikap mamanya.Sejak papanya meninggal dan perusahan mereka bangkrut,mama Rissa yang awalnya adalah orang yang lembut perlahan-lah berubah menjadi orang yang kasar. Sifat kasar itu malah semakin menjadi-jadi setelah mama Rissa di pecat dari pekerjaanya. Mama Rissa mulai sering minum-minum dan memukuli Rissa tanpa alasan.Saat itu Rissa benar-benar tertekan dan depresi di tambah lagi saat pertama kali masuk SMA iya di bully habis-habisan oleh teman sekelasnya dan di cap sebagai anak dari wanita bayaran.Tetapi itu memang fakta karena mamanya memang bekerja sebagai wanita bayaran.Dan sejak itulah senyuman ceria yang selalu ada di wajah Rissa menghilang.Untungnya ada Seojun.Seojun adalah tetangga Rissa sekaligus teman yang selalu ada untuk Rissa,setidaknya Rissa tidak merasa kesepian karena selalu ada Seojun yang menemaninya.

Bersambung.