uraikan cerita pohon keramat secara singkat​

Berikut ini adalah pertanyaan dari azdilla46 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Uraikan cerita pohon keramat secara singkat​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Cerita "Pohon Keramat" merupakan salah satu cerita pendek yang tergabung dalam cerpen yang pernah diterbitkan oleh harian Kompas. Sebagaimana cerpen lainnya, cerita "Pohon Keramat" ditulis dengan panjang yang tidak melebihi 10.000 kata. Selain itu, cerita ini juga berfokus pada satu peristiwa yakni tentang pohon trembesi yang dianggap keramat oleh masyarakat di desa Kalidosa. Kesederhanaan cerita inilah yang menjadi ciri khas bahwa cerita Pohon Keramat dapat digolongkan menjadi cerita pendek.

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menguraikan struktur cerpen tersebut.

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan kali ini.

Abstrak

Desa Kalidoso yang terletak sepuluh kilometer dari jalan raya antara Solo dan Purwodadi itu bagaikan sebuah oase yang cukup luas. Sekelilingnya adalah perbukitan kapur yang tandus, tetapi subur bagi pohon jati, sehingga desa itu dilingkari oleh hutan jati. Seperti oase, karena hanya desa itulah yang rimbun dengan berbagai tanaman tahunan, terutama buah-buahan seperti mangga, jambu, nangka, belimbing, dan paling banyak tumbuh pohon melinjo yang menjadi bahan baku kerajinan emping melinjo di daerah itu. Rumput pun bisa tumbuh di daerah itu sehingga penduduknya bisa memelihara sapi dan kambing. Berbeda dengan desa-desa lain di sekitarnya, yang penduduknya beragama Islam santri, desa Kalidoso itu berpenduduk abangan dan masih percaya pada adanya roh yang menghuni benda-benda. Namun, di antara penduduk desa ini terdapat pula pemeluk Islam yang taat, bahkan bisa dibilang fanatik. ...

Orientasi

Di desa itu terdapat pula sebuah kebun buah-buahan milik desa. Di pinggiran pohon-pohon itu tumbuh sebuah pohon trembesi besar yang telah tua, barangkali ratusan tahun umurnya dan karena itu sangat rimbun. Saking besarnya, pohon itu dipercaya sebagai angker yang dihuni oleh roh-roh. Hanya saja tanah di bawah pohon itu sering kotor karena daun-daun yang gugur dan karena itu setiap kali perlu dibersihkan. Di dekat pohon itu terdapat mata air yang jernih airnya sehingga dipakai oleh penduduk sebagai air minum. Pemerintah desa telah membuat sebuah kolam sederhana yang menampung air itu dan penduduk desa bebas mengambilnya. Bahkan, di dekat kolam air itu didirikan kamar mandi dan kakus sederhana tak beratap, terbuat hanya dari anyaman batang bambu dan kayu. Tetapi, para perempuan suka mandi langsung di dekat kolam itu dengan hanya mengenakan kain saja sehingga merupakan pemandangan menarik bagi lelaki. Pagi dan sore selalu ramai dengan orang mandi. Biasanya perempuan lebih awal mandinya ketika pagi masih agak gelap. Baru agak siangnya datang para lelaki untuk mandi.

Komplikasi

Ketika telah berumur empat puluh tahunan, Parto melakukan kegiatan yang mengundang perhatian seluruh penduduk desa. Ia setiap malam melakukan semadi atau bertapa, dengan cara duduk bersimpuh di antara dua batu besar yang menonjol di bawah pohon itu, walaupun agak jauh dari batangnya. Pada waktu siang, setelah memeriksa dan membersihkan kebun, yang dibantu oleh istrinya, Pak Parto melakukan praktik pijat. Rupanya ia pernah belajar pijat-memijat pada seorang tukang pijat terkenal di daerah hutan jati antara Purwodadi dan Pati yang terkenal dengan kegiatan kebatinan dan perdukunannya itu. Rupanya kegiatan pijat yang dilakukan di atas tikar pandan di bawah pohon trembesi yang rindang sejuk dan nyaman itu makin ramai. Istrinya ikut pula memijat. Banyak orang dengan berbagai penyakit meminta terapi pada Parto. Mungkin untuk memberi sugesti kepada langganan pijatnya, ia selalu memberikan sebotol kecil air yang diambil dari mata air itu setelah diberi mantra olehnya. Inilah yang menyebabkan maka Parto akhirnya disebut sebagai dukun, dan ia tidak keberatan dengan sebutan magis itu. Tentu saja dengan mengatakan bahwa air dari mata air itu berkhasiat tinggi, bukan sembarang air.

...

Evaluasi

“Cara memberantas TBC satu-satunya adalah menebang pohon trembesi itu. Kalau tak ada pohon yang dianggap keramat, si Parto itu tak akan melanjutkan praktik perdukunannya,” kata Thohir dengan nada ketus.

...

Resolusi

Dengan rubuhnya pohon itu dan akar-akarnya pun dicabut dan dibawa dengan sebuah truk oleh pemborong. Pemborong Thohir pada gilirannya melaksanakan tugasnya, mula-mula membangun masjid, kemudian MCK, dan gedung puskesmas. Masjid didirikan persis di atas tempat yang dulu ditumbuhi pohon trembesi itu. Dalam tempo hanya enam bulan, seluruh bangunan itu selesai.

Koda

“Jangan menuduh atau menghina saya tidak becus membangun ya. Mungkin saja roh-roh jahat telah menyabot bangunan saya,” jawabnya sambil tertawa keras.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pd114069192 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 06 Dec 21