Berikut ini adalah pertanyaan dari acoaldo001 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:(maaf klo kebanyakan)
Search and Resque (SAR) adalah kegiatan atau usaha untuk mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau diindikasikan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah. Operasi SAR biasanya dilakukan oleh personal yang memiliki keterampilan dan teknik agar tidak membahayakan tim maupun korban.
Dalam musibah hilang atau tewasnya seorang pendaki gunung, tim SAR biasanya didominasi oleh organisasi atau kelompok pecinta alam yang profesional dalam bidang operasi. Ketua Bidang II Operasi Dewan Pengurus Wanadri, Ruslan menceritakan pengalamannya ketika berusaha mencari pendaki yang hilang atau tersesat, atau pendaki yang diindikasikan tewas.
Dia bercerita, pada tahun 2012, seorang pendaki hilang di Gunung Kendang,Kabupaten Bandung, dan ditemukan tewas setelah satu bulan pencarian yang dilakukan oleh Ruslan dan tim.
"Saya pernah melakukan operasional SAR itu kurang lebih satu bulan, dan Alhamdulilah, di minggu terakhir, berhasil menemukan survivor yang sudah dalam keadaan meninggal," kenang Ruslan saat ditemui di Sekretariat Wanadri, Jalan Aceh, Bandung.
Survivor itu, lanjutnya, ditemukan di lereng samping air terjun. Dia juga menuturkan bahwa untuk evakuasi survivor itu membutuhkan banyak waktu. Karena medannya terjal, ia meneruskan, beberapa kali timnya harus menggunakan teknik-teknik, seperti hauling. Teknik itu dilakukan dalam usaha tim untuk mengevakuasi dari lokasi titik korban sampai ke titik yang paling aman.
Jika survivor dinyatakan sudah hilang dalam kurun waktu yang lama, tambahnya, itu bisa menjadi pertimbangan untuk memprediksi keadaannya. Ruslan menjelaskan, bahwa dalam proses pencarian survivor yang sudah terprediksi tewas harus memerhatikan banyak hal, seperti ketajaman indera-indera.
"Kalau survivor sudah lama hilangnya, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Misalkan, ketajaman indera pendengaran, pandangan itu juga harus jelas, penciuman juga, terus ada tanda-tanda lain lagi, yaitu lalat hijau," tuturnya.
Selain hal-hal diatas, Ruslan menambahkan bahwa arah angin juga harus diperhatikan. Menurutnya, itu juga bisa menunjukkan lokasi tempat dimana survivor itu berada. "kita juga harus tahu bedanya bebauan yang dihasilkan dari binatang atau bebauan dari jasad manusia," pungkasnya.
Di sisi lain, Ketua Bidang IV Pusat Informasi Dokumentasi dan Eksternal Dewan Pengurus Wanadri, Guntur mengatakan bahwa dia akan lebih lega jika menemukan survivor dalam keadaab selamat. Berbeda dengan kawannya, Guntur mengaku pernah melakukan pencarian juga di kawasan Gunung Lireng, namun pada saat itu, dia berhasil menemukan survivor dalam keadaan selamat.
"Waktu itu di Gunung Lireng, survivor hilang sudah hampir 9 hari. Tim mulai pencarian di hari kedua. Di hari ketujuh, itu hari terakhir, sebelum pencarian dihentikan, saya mendapati survivor dalam keadaan selamat," kenangnya saat ditemui di tempat yang sama.
Dia menuturkan, bahwa ada kepuasan yang lebih ketika menemukan survivor dalam keadaan selamat. Dapat mengembalikan dan mengantarkan survivor yang sudah hilang selama 9 hari ke keluarganya merupakan sebuah pencapaian yang tak ternilai harganya. Guntur mengaku bahwa sampai saat ini pun ia masih menjalin komunikasi dengan survivor yang kala itu ia temukan dalam keadaan selamat.
Lebih dalam lagi, Guntur bercerita, saat itu keadaan survivor sudah kurang sehat. Dengan badan yang masih lemas karena hanya memakan rumput selama 9 hari tersesat, katanya, hal yang paling pertama ditanyakan oleh survivor saat berhasil ditemukan olehnya dan tim adalah rokok.
"Dia cuman minta rokok, karena sudah 9 hari tidak merokok," kenang Guntur.
Selain itu, Guntur meneruskan, setelah meminta rokok, survivor memintanya untuk mengobrol. "Ajak saya ngobrol, saya udah enggak ngobrol sama orang, 9 hari," kata Guntur menirukan gaya bicara survivor saat mengajak dirinya mengobrol.
Dari kejadian itu, Guntur dapat menarik kesimpulan dan pelajaran tentang bagaimana karakter para pendaki ketika tersesat. Menurutnya, jika pendaki yang tersesat ialah mereka yang kaya akan pengalaman berkegiatan di alam bebas, proses pencariannya semakin susah. Karena, lanjutnya, pendaki seperti itu cenderung akan terus bergerak dan kemungkinan akan semakin jauh dari titik terakhir dia hilang kontak dengan teman-temannya.
"Tapi kalau yang baru beberapa kali saja, yang belum kaya pengalaman berkegiatan di alam bebas, kalau dia tersesat, dia cenderung diam. Jadi, itu biasanya tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk menemukannya," pungkasnya.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rshafaalisha dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 09 Feb 22