Apa itu alur dan contohnya?

Berikut ini adalah pertanyaan dari Lilstephanie21 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Apa itu alur dan contohnya?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita. Banyak cara untuk menyusun alur cerita. Umumnya bisa dikelompokkan ke dalam dua cara

jenis alur

Secara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian ini didasarkan pada urutan waktu atau kronologisnya.

1. Alur Maju

Alur maju atau bisa disebut progresif adalah sebuah alur yang klimaksnya berada di akhir cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur maju berawal dari masa awal hingga masa akhir cerita dengan urutan waktu yang teratur dan beruntut.

Tahapan pada Alur maju adalah sebagai berikut.

Pengenalan → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian

2. Alur Mundur

Alur mundur atau bisa disebut regresi adalah sebuah alur yang menceritakan masa lampau yang menjadi klimaks di awal cerita. Rangkaian peristiwa dalam alur mundur berawal dari masa lampau ke masa kini dengan susunan waktu yang tidak sesuai dan tidak beruntut.

Tahapan pada Alur mundur adalah sebagai berikut.

Penyelesaian → Antiklimaks → Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan

3. Alur Campuran

Alur campuran atau bisa disebut alur maju-mundur adalah alur yang diawali dengan klimaks, kemudian menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan hingga tahap penyelesaian. Pada saat menceritakan masa lampau, tokoh dalam cerita dikenalkan sehingga saat cerita satu belum selesai, kembali ke awal cerita untuk memperkenalkan tokoh lainnya.

Tahapan pada Alur campuran adalah sebagai berikut.

Klimaks → Muncul konflik → Pengenalan→ Antiklimaks → Penyelesaian

contoh alur Cerita

Alur cerita terdapat pada karya sastra berbentuk prosa. Berikut disajikan beberapa contoh analisis plot karya sastra.

Sinopsis cerpen 1: “Impian”

Rena hidup sebatang kara dengan neneknya di rumah peot yang berada di pinggir desa. Dia adalah anak yang pandai sehingga para guru di sekolahnya sangat menyanjungnya. Suatu hari dia telah lulus SMA. Dia sangat ingin melanjutkan sekolahnya di kota. Karena kepandaiannya dia berhasil masuk lewat jalur beasiswa di PTN ternama dikota terdekat. Neneknya yang sudah tua terpaksa dia tinggal. Karena rumahnya yang berada di tepi desa, dia tidak memiliki tetangga dekat.

Dia meminta izin kepada neneknya, namun neneknya tidak memberinya izin. Rena sangat marah pada neneknya yang menghalangi niatnya. Neneknya mencoba menjelaskan kepada Rena alasannya, namun Rena tidak menggubrisnya. Nenek mencoba merayu Rena, tapi Rena semakin merasa bahwa hidupnya tidak adil.

Selama beberapa hari Rena tidak berbicara pada neneknya. Rena merencanakan kabur dari rumah untuk menggapai cita-citanya. Dia tidak peduli lagi dengan neneknya yang dianggapnya telah menghalangi impiannya. Setelah sampai di Kota dia merasa terbebas dengan beban mengurus neneknya.

Sambil kuliah dia bekerja di rumah makan sebagai pelayan. Suatu malam ketika dia pulang kerja dia melihat pengemis renta yang masih menengadahkan tangannya. Dinginnya malam tidak membuat pengemis tersebut terhentak untuk pulang. Rena teringat pada nenek yang telah menjaganya saat kedua orang tuanya telah menghadap sang pencipta. Dia merasa terbebena dan berdosa. Dia mulai kalut dengan beribu macam pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Buat apa aku meraih impianku, jika orang yang seharusnya paling bahagia atas kesuksesanku menderita? Buat apa aku berada di puncak jika, syurgaku tak merasakan kenikmatan? Bagaimana aku tersenyum, jika yang terpenting di dunia ini merintih?

Setelah mematung cukup lama, Rena memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya malam itu juga. Dia sudah tidak sabar bertemu neneknya. Sampailah ia di rumah peot yang menjadi saksi kedewasaanya. Di lihatnya nenek yang masih menata barang dagangan yang diambil dari kebun tetangga, untuk dibawanya ke pasar. Tak kuasa dia menahan tangisannya lagi. Dia sebut dengan lantang sapaan tercinta, dan dia peluk tubuh keriput penuh peluh tersebut. Rena berjanji akan selalu berada di dekat neneknya.

Akhirnya Rena tidak melanjutkan studinya di kota. Dia habiskan waktunya untuk membantu mengajar anak-anak putus sekolah di desanya. Hidupnya sekarang lebih tenang dan bahagia dari pada saat dia menggapai impiannya tapi membuang muka terhadap apa yang ada di sekitarnya

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh aliyaaja928 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 05 Jun 22