Berikut ini adalah pertanyaan dari santixyzsv pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Pohon dan AnakAda pohon besar di dalam hutan dengan batang tebal, banyak dahan besar, dan ber daun rimbun. Seorang anak yang kesepian datang ke pohon itu untuk bermain. Anak itu membayangkan seolah-olah ia mendengar pohon itu berkata ramah kepadanya, "Ayo panjatlah aku. Bangunlah rumah bermain kecil di atas sini. Kamu boleh menggunakan dahan kecilku jika kamu mau, juga daunku yang berlimpah." Kemudian, anak itu memanjat pohon, mematahkan beberapa ranting, mengambil dedaunan, dan membuat rumah rahasia yang tinggi di pohon itu. Meskipun tersakiti, pohon itu bahagia karena dengan sedikit berkorban bisa melihat anak itu mendapatkan begitu banyak kesenangan. Selama hari-hari yang panjang, anak itu akan bermain di dalam rumah pohon. Pohon itu puas.
Selang beberapa tahun, anak yang kini remaja itu kembali. Pohon itu kegirang an melihatnya lagi. Pemuda itu merasa ia mendengar pohon itu berkata, "Ayo panjatlah aku lagi. Rumah pohon lamamu masih di sini. Aku merindukanmu. "Kini aku terlalu tua untuk bermain rumah pohon. Aku ingin kuliah, tetapi aku terlalu
miskin," kata pemuda itu.
Pohon itu tampaknya berkata, "Tidak masalah. Kembalilah seminggu lagi. Aku akan mengeluarkan buah. Aku akan menghasilkan buah ekstra. Silakan panen semua buahku dan juallah untuk membayar biaya kuliahmu." Anak itu kembali tujuh hari kemudian. Pohon itu dipenuhi buah ranum. Anak itu mengambil
semuanya sampai buah yang terakhir, menjualnya, dan cukup untuk biaya kuliah satu tahun. Pohon itu sangat bahagia.
Anak itu kembali selama tiga tahun berikutnya, mengambil setiap buahnya, dan men jualnya untuk memenuhi biayanya. Pohon itu gembira. Bahkan, pohon itu kelihatan berusaha lebih keras tiap tahunnya agar menghasilkan lebih banyak buah untuk sahabatnya, meskipun usahanya itu membuat pohon kelelahan dan makin sakit.
Ketika anak itu lulus, ia berhenti datang. Pohon itu sedih lagi. Beberapa tahun kemudian, anak itu, kini menjadi pemuda, kembali, la memiliki kesan yang sangat jelas bahwa pohon tua itu menangis kegirangan melihatnya lagi. "Tunggu beberapa hari lagi. Walau aku kini agak lemah, aku masih bisa menghasilkan banyak buah agar kamu jual untuk biaya kuliahmu
"Aku tidak kuliah lagi. Aku sudah punya pekerjaan. Aku sudah jatuh cinta dan ingin menikah, tetapi kami membutuhkan rumah untuk ditinggali," kata pemuda itu.
"Tidak masalah. Kembalilah besok dengan gergaji. Ambillah dahan tebalku. Itu bisa untuk membuat papan lantai dan tiang yang kuat. Bahkan, ada cukup kayu untuk membuat dindingnya. Gunakan dahan kecil dan daun besar untuk atapnya," kata pohon itu.
Demikianlah, hari berikutnya. Pemuda itu mengambil seluruh dahan dan daun untuk membuat rumahnya serta hanya menyisakan batangnya. Meskipun hal itu menyebabkan luka parah, pohon itu bahagia membuat pengorbanan besar untuk seseorang yang dicintainya.
Selama bertahun-tahun, anak itu tidak pernah kembali. Pohon itu bergantung pada kenangan bahagianya untuk mempertahankan hidupnya.
Ketika anak itu datang lagi, kini menjadi pria setengah baya, pohon itu nyaris melompa karena suka cita. "Selamat datang! Sungguh bahagia melihatmu lagi!" Bahkan kali ini bu rung-burung pun bisa mendengar pohon itu. "Apa yang bisa kulakukan untukmu? Mohon izinkan aku membantu.
izinkan aku membantu."
"Kini, aku mempunyai anak dan aku ingin memulai usaha dengan perabotanku sendiri aga mendapat cukup uang sehingga bisa memberi mereka kehidupan yang baik," jawab pria itu
"Bagus sekali. Kamu mungkin berpikir aku cuma tunggul tua. Ada banyak kayu indah dalam batangku untuk membuat banyak perabot mahal. Ambillah. Aku akan bahagia jika kamu ambil semua," kata pohon tua itu.
Esoknya, pria itu datang, menebang batang pohon itu, dan mendapat cukup banyak kayu kelas satu untuk memulai usaha perabotannya. Tidak lama setelahnya, pohon itu mati
Berdasarkan bacaan tersebut, lengkapilah bagan berikut.
Judul cerita:
Tokoh utama :
Siapakah tokoh favorit kalian? Jelaskan alasannya.
Diskusikan pelajaran yang kalian dapatkan dari bacaan tersebut.
Selang beberapa tahun, anak yang kini remaja itu kembali. Pohon itu kegirang an melihatnya lagi. Pemuda itu merasa ia mendengar pohon itu berkata, "Ayo panjatlah aku lagi. Rumah pohon lamamu masih di sini. Aku merindukanmu. "Kini aku terlalu tua untuk bermain rumah pohon. Aku ingin kuliah, tetapi aku terlalu
miskin," kata pemuda itu.
Pohon itu tampaknya berkata, "Tidak masalah. Kembalilah seminggu lagi. Aku akan mengeluarkan buah. Aku akan menghasilkan buah ekstra. Silakan panen semua buahku dan juallah untuk membayar biaya kuliahmu." Anak itu kembali tujuh hari kemudian. Pohon itu dipenuhi buah ranum. Anak itu mengambil
semuanya sampai buah yang terakhir, menjualnya, dan cukup untuk biaya kuliah satu tahun. Pohon itu sangat bahagia.
Anak itu kembali selama tiga tahun berikutnya, mengambil setiap buahnya, dan men jualnya untuk memenuhi biayanya. Pohon itu gembira. Bahkan, pohon itu kelihatan berusaha lebih keras tiap tahunnya agar menghasilkan lebih banyak buah untuk sahabatnya, meskipun usahanya itu membuat pohon kelelahan dan makin sakit.
Ketika anak itu lulus, ia berhenti datang. Pohon itu sedih lagi. Beberapa tahun kemudian, anak itu, kini menjadi pemuda, kembali, la memiliki kesan yang sangat jelas bahwa pohon tua itu menangis kegirangan melihatnya lagi. "Tunggu beberapa hari lagi. Walau aku kini agak lemah, aku masih bisa menghasilkan banyak buah agar kamu jual untuk biaya kuliahmu
"Aku tidak kuliah lagi. Aku sudah punya pekerjaan. Aku sudah jatuh cinta dan ingin menikah, tetapi kami membutuhkan rumah untuk ditinggali," kata pemuda itu.
"Tidak masalah. Kembalilah besok dengan gergaji. Ambillah dahan tebalku. Itu bisa untuk membuat papan lantai dan tiang yang kuat. Bahkan, ada cukup kayu untuk membuat dindingnya. Gunakan dahan kecil dan daun besar untuk atapnya," kata pohon itu.
Demikianlah, hari berikutnya. Pemuda itu mengambil seluruh dahan dan daun untuk membuat rumahnya serta hanya menyisakan batangnya. Meskipun hal itu menyebabkan luka parah, pohon itu bahagia membuat pengorbanan besar untuk seseorang yang dicintainya.
Selama bertahun-tahun, anak itu tidak pernah kembali. Pohon itu bergantung pada kenangan bahagianya untuk mempertahankan hidupnya.
Ketika anak itu datang lagi, kini menjadi pria setengah baya, pohon itu nyaris melompa karena suka cita. "Selamat datang! Sungguh bahagia melihatmu lagi!" Bahkan kali ini bu rung-burung pun bisa mendengar pohon itu. "Apa yang bisa kulakukan untukmu? Mohon izinkan aku membantu.
izinkan aku membantu."
"Kini, aku mempunyai anak dan aku ingin memulai usaha dengan perabotanku sendiri aga mendapat cukup uang sehingga bisa memberi mereka kehidupan yang baik," jawab pria itu
"Bagus sekali. Kamu mungkin berpikir aku cuma tunggul tua. Ada banyak kayu indah dalam batangku untuk membuat banyak perabot mahal. Ambillah. Aku akan bahagia jika kamu ambil semua," kata pohon tua itu.
Esoknya, pria itu datang, menebang batang pohon itu, dan mendapat cukup banyak kayu kelas satu untuk memulai usaha perabotannya. Tidak lama setelahnya, pohon itu mati
Berdasarkan bacaan tersebut, lengkapilah bagan berikut.
Judul cerita:
Tokoh utama :
Siapakah tokoh favorit kalian? Jelaskan alasannya.
Diskusikan pelajaran yang kalian dapatkan dari bacaan tersebut.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Judul cerita: Pohon dan anak.
Tokoh utama: Pohon.
Favoritku pohon. Alasannya karena pohon itu baik hati dan mengorbankan dirinya untuk sahabatnya.
Penjelasan:
Terima kasih semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh brainlybelajar882 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 29 Apr 22