Berikut ini adalah pertanyaan dari auraakira3 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Bacalah teks "seni grabah di indonesia" dan carilah ide pokok dari sekap paragraf! (8 paragraf)teks:
SENI GERABAH DI INDONESIA
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) gerabah, yaitu alat-alat dapur (untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misalnya kendi, belanga)
Memang awalnya pembuatan gerabah untuk memenuhi
kebutuhan alat-alat dapur. Namun, dalam perkembangan seni
kerajinan gerabah meluas dan menghasilkan beraneka macam benda.
Pembuatan gerabah secara tradisional tersebar di wilayah Nusantara Di Jawa, tempat yang terkenal dengan pembuatan gerabah adalah kasongan Yogyakarta. Kasongan adalah nama daerah di kecamatan Kasihan, Bantul. Kurang lebih 8 KM di sebelah barat daya Yogyakarta.
Gerabah kasongan awalnya biasa saja. Perakin kasongan terdahulu hanya membuat barang-barang rumah tangga, seperti anglo, cobek, atau kendi. Namun, pada tahun 1970 an, Bapak Sapto Hudoyo, seorang seniman Yogyakarta mendidik pengrajin di sana. Mereka diajari cara membuat karya seni dari tanah liat. Sejak saat itu, seni gerabah semakin bermunculan. Para perajin membuat kendi yang lebih unik. Meraka juga membuat vas yang dilengkapi aneka hiasan. Semakin hari, pengetahuan dan keahlian perajin semakin berkembang. Hasilnya, seperti yang kita lihat hari ini. Gerabah kasongan menjadi terkenal dan banyak dicari.
Di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ada sebuah daerah yang terkenal dengan seni pembuatan gerabah, yaitu di Banyumulek. Ada satu karya unik dari seni kerajinan gerabah dari banyumulek ini, yaitu "kendi maling". Umumnya, kendi (Wadah Air) menpunyai lubang di bagian atas untuk mengisi air. Namun,kendi dari Banyumulek ini mempunyai lubang untuk mengisi air
pada bagian bawah. Konon, pada zaman dahulu, kendi ini dibuat
untuk raja sebagai pengaman supaya "maling" yang berniat
meracuni raja kebingungan mencari lubang di bagian atas kendi.
Masyarakat pulau Ouw dan
Maluku Tengah juga membuat tengah
gerabah yang disebut sempeh. Mereka kebanyakan membuat sempeh
untuk keperluan rumah tangga. Ada sempeh yang digunakan sebagai
kompor, tempat memasak makanan, dan membuat obat-obatan
tradisional. Ada pula sempeh yang digunakan sebagai wadah
suguhan dan berfungsi seperti piring.
Di Papua, saat ini tradisi pembuatan gerabah ditemukan di
pesisir utara Papua, tepatnya di kampong Abar. Kampong Abar
adalah salah satu kampong di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura,
Umumnya, pembuatan gerabah di kampong Abar dilakukan wanita.
Konsumen gerabah dari kampong Abar adalah para wisatawan yang
datang ke Danau Sentani.
Bagi para wisatawan, gerabah Papua itu menarik karena
dibuat dengan tangan kosong tanpa mengandalkan teknologi alat
pemutar. Bentuknya yang tidak halus dengan motif-motif khas
Sentani juga merupakan daya Tarik gerabah Papua.
SENI GERABAH DI INDONESIA
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB) gerabah, yaitu alat-alat dapur (untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang kemudian dibakar (misalnya kendi, belanga)
Memang awalnya pembuatan gerabah untuk memenuhi
kebutuhan alat-alat dapur. Namun, dalam perkembangan seni
kerajinan gerabah meluas dan menghasilkan beraneka macam benda.
Pembuatan gerabah secara tradisional tersebar di wilayah Nusantara Di Jawa, tempat yang terkenal dengan pembuatan gerabah adalah kasongan Yogyakarta. Kasongan adalah nama daerah di kecamatan Kasihan, Bantul. Kurang lebih 8 KM di sebelah barat daya Yogyakarta.
Gerabah kasongan awalnya biasa saja. Perakin kasongan terdahulu hanya membuat barang-barang rumah tangga, seperti anglo, cobek, atau kendi. Namun, pada tahun 1970 an, Bapak Sapto Hudoyo, seorang seniman Yogyakarta mendidik pengrajin di sana. Mereka diajari cara membuat karya seni dari tanah liat. Sejak saat itu, seni gerabah semakin bermunculan. Para perajin membuat kendi yang lebih unik. Meraka juga membuat vas yang dilengkapi aneka hiasan. Semakin hari, pengetahuan dan keahlian perajin semakin berkembang. Hasilnya, seperti yang kita lihat hari ini. Gerabah kasongan menjadi terkenal dan banyak dicari.
Di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat ada sebuah daerah yang terkenal dengan seni pembuatan gerabah, yaitu di Banyumulek. Ada satu karya unik dari seni kerajinan gerabah dari banyumulek ini, yaitu "kendi maling". Umumnya, kendi (Wadah Air) menpunyai lubang di bagian atas untuk mengisi air. Namun,kendi dari Banyumulek ini mempunyai lubang untuk mengisi air
pada bagian bawah. Konon, pada zaman dahulu, kendi ini dibuat
untuk raja sebagai pengaman supaya "maling" yang berniat
meracuni raja kebingungan mencari lubang di bagian atas kendi.
Masyarakat pulau Ouw dan
Maluku Tengah juga membuat tengah
gerabah yang disebut sempeh. Mereka kebanyakan membuat sempeh
untuk keperluan rumah tangga. Ada sempeh yang digunakan sebagai
kompor, tempat memasak makanan, dan membuat obat-obatan
tradisional. Ada pula sempeh yang digunakan sebagai wadah
suguhan dan berfungsi seperti piring.
Di Papua, saat ini tradisi pembuatan gerabah ditemukan di
pesisir utara Papua, tepatnya di kampong Abar. Kampong Abar
adalah salah satu kampong di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura,
Umumnya, pembuatan gerabah di kampong Abar dilakukan wanita.
Konsumen gerabah dari kampong Abar adalah para wisatawan yang
datang ke Danau Sentani.
Bagi para wisatawan, gerabah Papua itu menarik karena
dibuat dengan tangan kosong tanpa mengandalkan teknologi alat
pemutar. Bentuknya yang tidak halus dengan motif-motif khas
Sentani juga merupakan daya Tarik gerabah Papua.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Para perajin membuat kendi yang lebih unik. Mereka juga membuat vas yang dilengkapi aneka hiasan. Semakin hari, pengetahuan dan keahlian semakin berkembang.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhendrdedy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 04 May 22