29. Perhatikan kutipan fabel berikut ini!“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung

sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh

di balik bunga matahari.

“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang

sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Struktur fabel di atas termasuk bagian....


A. orientasi C. resolusi

B. komplikasi D. koda


30. Bacalah teks berikut !

Kura-kura berhasil melewati garis akhir yang telah ditentukan bersama. Semua hewan

yang melihat memberi ucapan selamat atas kemenangannya. Sementara itu, tupai yang

sombong itu masih tertinggal jauh di belakang. Kura-kura hanya tersenyum. Dia merasa

tidak ada yang istimewa.

Tokoh kura-kura pada kutipan cerita tersebut merupakan simbol dari sifat...


A. Orang yang suka sombong dan acuh tak acuh.

B. Orang yang sederhana, tapi sebernanya malas.

C. Orang yang suka berbuat jahat dan jahil pada orang lain.

D. Orang yang sederhana dan tidak mau membanggakan diri.


31. Yang termasuk bagian koda pada kutipan fabel berikut adalah ...


A. “Aku.. si Kancil sahabatmu.” Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau

menolongnya. ”Tolong aku mengangkat ikan ini.Yang benar kau mendapat ikan?” “

Benar..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.” Gajah berpikir sejenak. Bisa

saja ia turun ke bawah dengan mudah, tetapi bagaimana jika naiknya nanti.

B. Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan

lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air. Di tengah

perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia

langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir

bagaimana cara ia naik ke atas.

C. Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti

yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang- binatang yang lainnya. Memang

kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita

hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.

D. “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,” kata Gajah sambil meninggalkan tempat

itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada

seekor binatang yang mendengar teriakannya.

32. Bacalah kutipan fabel berikut ini!

Kisah Bangau dan Merak yang Sombong

Pada suatu hari di pedalaman hutan ada seekor burung merak. Ia membanggakan

dirinya karena memiliki bulu-bulu yang indah. Keseharian merak selain mencari makan

ia lebih sering berjalan-jalan dan menjumpai binatang lain hanya sekedar untuk

menunjukkan keindahan yang dimilikinya.

Saat merak berjalan-jalan di tengah hutan, ia bertemu dengan bebek. Seperti biasa

merak beraksi. Ia mulai merentangkan bulu indahnya dihadapan bebek. “Lihat bebek,

lihatlah bulu indahku ini. Apakah kau punya bulu-bulu indah seperti diriku? ” Tanya

merak. Bebek yang tidak suka berdebat memilih diam dan pergi meninggalkan merak

itu.

Karakter tokoh Merak dalan cerita fabel di atas adalah....


A. angkuh C. emosional

B. pemarah D. amanah


33. Bacalah kutipan fabel berikut ini!

Gajah yang Baik Hati

Siang hari itu suasana hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya

seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di tengah perjalanan

dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. [....] Akhirnya Ia tidak bisa berbuat

apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan fabel yang rumpang tersebut adalah ...


A. Kancil kurang mantap dalam berhitung.

B. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam.

C. Akhirnya datang gajah yang terkejut melihat kancil.

D. Gajah tidak peduli dengan keadaan kancil.


34. Perhatikan kutipan fabel berikut ini!

“Saya tidak mau makan ikan-ikan yang kecil,” kata Sang Bangau kepada dirinya sendiri.

“Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya.”

Sekarang seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan yang lain, lewat didekatnya.

“Tidak,” kata Sang Bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka

paruh dan memakan ikan sebesar itu!”

Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal pindah ke

tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang bangau yang tidak melihat ikan lagi,

terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggir sungai.

Isi kutipan fabel di atas menggambarkan karakter tokoh yang memiliki sifat ...


A. Tidak perduli pada keadaan di sekitarnya.

B. Merendahkan ikan-ikan kecil dan peduli dengan ikan besar.

C. Sombong dengan memuji keanggunan diri.

D. Perhatian terhadap siput kecil di pinggir sungai.


Kak bantuin pliss dikumpulin hari ini​