mengapa kenaikan harga minyak goreng dapat memicu harga barang lainnya

Berikut ini adalah pertanyaan dari wulansurirahayu0607 pada mata pelajaran Ekonomi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

mengapa kenaikan harga minyak goreng dapat memicu harga barang lainnya seperti cabai,bawah merah dan lain lain​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Kenaikan harga barang-barang, terutama sembako, di Indonesia datang silih berganti. Ibarat jamur di musim hujan, Indonesia tidak pernah kehilangan cerita mengenai persoalan melambungnya harga-harga pangan.

Dalam empat bulan terakhir saja, atau sejak Desember tahun lalu, ada tiga komoditas yang harganya melonjak tajam karena sejumlah persoalan yakni cabai rawit merah, tempe/tahu, dan minyak goreng.

Sejumlah faktor menjadi pendorong mengapa harga-harga pangan di Indonesia kerap melonjak tajam. Ada faktor musiman, kebijakan, hingga faktor di luar kebiasaan.

Pada Desember lalu, harga cabai rawit merah sempat menyentuh Rp 125.000 per kg. Kenaikan harga lebih karena faktor musiman terutama karena musim hujan. Banyuwangi sebagai pemasok 40% cabai nasional mengalami kemunduran musim tanam karena tingginya curah hujan.

Harga tahu/tempe melonjak tajam karena merangkaknya harga kedelai di pasar internasional. Kementerian Perdagangan memperkirakan tahu dan tempe masih akan mahal hingga Juli mendatang.

Sementara itu, harga minyak goreng melambung karena "menghilangnya" komoditas tersebut dari pasaran.

Harga minyak goreng sudah melambung sejak Desember 2021 karena lonjakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar internasional. Merujuk data Refinitiv, Kamis (24/3/2022), harga CPO sudah melambung 59% selama setahun menjadi MYR 6.242 per ton. Harga CPO bahkan menembus rekor tertinggi pada 9 Maret 2022 di MYR 7.268 per ton

Untuk menstabilkan harga minyak goreng, pemerintah, di Januari, kemudian mengambil kebijakan dengan memberikan subsidi sehingga harga minyak goreng dijual Rp 14.000 per liter.

Belum genap sebulan, pemerintah mengubah kebijakan dengan meminta produsen menjual minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) per 1 Februari. Namun, kebijakan tersebut juga kembali berganti. Mulai 16 Maret lau, pemerintah mengizinkan harga minyak goreng dijual sesuai mekanisme pasar.

Jauh sebelum lonjakan harga minyak goreng mewarnai lini masa, masyarakat Indonesia sudah kerap menghadapi kenaikan harga-harga yang meramaikan pemberitaan televisi, radio, maupun media cetak.

Pada 2008, minyak tanah sempat langka karena adanya disparitas harga yang terlalu tinggi dengan minyak mentah dunia. Juga, karena sedang masa transisi konversi ke Elpiji.

Pada Maret 2013, giliran harga bawang putih meroket dan menyentuh Rp 100.000 per kg karena pasokan impor terhambat. Pada awal 204, harga gula melambung sehingga komoditas tersebut menghilang dari toko-toko ritel.

Tidak melulu soal sembako, tarif angkutan udara meroket tajam pada akhir 2018 dan awal 2019. Tiket pesawat naik hingga 120% dan membuat pemerintah akhirnya mengubah sejumlah kebijakan, termasuk menerapakan batas bawah tarif.

Dengan negara berbentuk kepulauan, Indonesia kerap bermasalah dengan persoalan logistik sembako. Disparitas harga juga sangat terasa antar wilayah Barat dan Timur. Harga pangan akan melonjak jika pasokan dari satu pulau ke pulau lain terganggu seperti  pada kenaikan sayur mayur saat Gunung Sinabung meletus pada 2010 ataupun saat terjadi banjir di wilayah lain.

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) mengatakan biaya logistik di Indonesia masih di level 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp 1.820 triliun per tahun. Biaya tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Biaya logistik di Indonesia jauh lebih  tinggi  dibandingkan dengan Malaysia yang hanya 15%, serta AS dan Jepang masing-masing sebesar 10%.

Faktor musiman juga sangat menentukan pasokan pangan sehingga selalu ada kerawanan suplai seperti cabai rawit, tomat, ataupun bawang merah. Namun, melihat data, faktor kebijakan juga berpengaruh terhadap lonjakan harga seperti pada harga BBM, minyak goreng, hingga tarif angkutan.

Perang Rusia-Ukraina juga sudah melambungkan harga minyak mentah dunia sehingga harga BBM ikut naik. Hingga kini, harga BBM yang dijual PT Pertamina (Persero) masih jauh di bawah harga keekonomiannya. Namun, sinyal Pertamina akan menaikkan harga mendekati harga pasar sudah dilayangkan sejumlah pejabat.

Pertamina menjual harga BBM di bawah harga keekonomiannya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa batas atas BBM umum dalam hal ini RON 92 atau Pertamax mencapai Rp 14.526 per liter.

Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum. Adapun harga Jual BBM RON 92 di SPBU saat ini bervariasi tergantung para Badan Usaha terkecuali Pertamax yang masih diharga Rp 9.000 per liter.

Jawaban:

Jadi itu lah cabai, minyak goreng, bawang merah dan lainnya naik

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh parkyeqi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 02 Jul 22